Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Pertahankan Suku Bunga, Wall Street Ditutup Bervariasi

Kompas.com - 15/06/2023, 07:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham AS atau Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Rabu (14/6/2023) waktu setempat. Pergerakan harga saham di Wall Street cukup volatile seiring keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga, namun mengisyaratkan akan ada kenaikan dua kali lagi hingga akhir tahun ini.

S&P 500 naik tipis 0,08 persen pada level 4.372,59, dan Nasdaq Komposit menguat 0,39 persen di posisi 13.626,48. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,68 persen atau 232,79 poin pada level 33.979,3. Selama sesi perdagangan, S&P 500 dan Nasdaq menyentuh level tertinggi sejak April 2022.

Sesuai dengan ekspektasi dan harapkan pasar, The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah pada kisaran target 5 persen sampai dengan 5,25 pada pertemuan Rabu sore. Ini mengakhiri rentetan kenaikan suku bunga 10 kali berturut-turut.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Ditutup di Zona Merah

Meskipun ada jeda, reaksi awal pasar negatif karena investor fokus pada proyeksi bank sentral untuk sisa tahun ini, yang mengindikasikan bahwa Fed akan menaikkan suku bunganya paling tidak dua kali lagi.

"Pernyataan dan proyeksi sangat hawkish, sehingga saya yakin Wall Street berpikir mereka seharusnya menaikkan suku bunga hari ini. Di sisi lain, The Fed akan membawa ekonomi AS dalam resesi tahun depan jika menaikkan suku bunga," kata Ed Moya, analis pasar senior di Oanda mengutip CNBC.

Namun, aksi jual cenderung stabil karena Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada konferensi pers, bahwa bank sentral belum membuat keputusan tentang pertemuan Juli. Dia juga mengatakan The Fed membuat kemajuan melawan inflasi.

Baca juga: Harga Pertalite Bisa Turun kalau Minyak Mentah Seharga Ini

"Saya akan mengatakan bahwa kondisi yang perlu kita lihat untuk menurunkan inflasi mulai terjadi," kata pemimpin bank sentral itu.

The Fed selanjutnya menjadwalkan pertemuan pada 25-26 Juli. S&P 500 naik lebih dari 13 persen sepanjang tahun ini, atau lebih dari 25 persen dari level terendah ketika pasar bearish karena investor bertaruh soal rencana The Fed menghentikan kenaikan suku bunga.

Sebelumnya, indeks harga produsen Mei, indikator jalur inflasi, turun 0,3 persen atau penurunan lebih besar dari yang diharapkan. Pada hari Selasa, indeks harga konsumen bulan Mei menunjukkan kenaikan tahunan terendah dalam lebih dari dua tahun, yang mana hal ini mendorong harapan investor bahwa Fed telah memenangkan perang melawan inflasi.

"The Fed masih berada di jalur yang tepat dengan kebijakannya. Mereka meninggalkan kemungkinan untuk menaikkan tarif jika diperlukan," kata Anthony Saglimbene, kepala strategi pasar di Ameriprise Financial.

Baca juga: Mengurai Jebakan Iklan Pinjol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com