Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipmi Dirikan Badan Otonomi Khusus Pasar Modal dan IPO

Kompas.com - 19/06/2023, 13:14 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bidang Perindustrian dan Perdagangan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) mendirikan Badan Otonom (Banom) Pasar Modal dan IPO.

Badan yang diketuai oleh Riky Boy Permata ini bertujuan memberikan informasi, membina, dan membagikan pengalaman perihal pasar modal serta penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).

Ketua Banom BPP HIMPI Pasar Modal dan IPO Riky Boy Permata mengatakan, Banom sejalan dengan roadmap OJK dan BEI untuk memberikan literasi, pembinaan, dan membagikan penglaman ke seluruh pelaku bisnis dan masyarakat.

"Pelaku bisnis diharapkan lebih mengenal investasi saham atau pasar modal dan anfaat melakukan IPO melalui jaringan yang dimiliki HIMPI di seluruh Indonesia," ujar dia dalam keterangan resmi, dikutip Senin (19/6/2023).

Baca juga: BEI Hadirkan Aplikasi IDX Mobile, Ada Fitur Virtual Trading untuk Pemula

Ia menerangkan, Banom BPP HIPMI Pasar Modal & IPO saat ini memberikan pendampingan bagi PT Sinergi Inti Andalan Prima atau Synergy Networks yang dalam waktu dekat akan melantai di BEI dengan kode saham INET.

Synergy Networks merupakan penyedia infrastruktur digital, salah satunya yaitu jaringan fiber optic dengan konektivitas tanpa batas.

Ketua Umum BPP HIPMI Akbar Himawan Buchari mengungkapkan, HIPMI memiliki lebih dari 34.000 pengusaha aktif, 70.000 anggota HIPMI Perguruan Tinggi, dan memfasilitasi 700 lebih kampus di seluruh Indonesia.

"Kami melihat pertumbuhan investasi masyarakat Indonesia dapat memberikan potensi untuk

pelaku usaha dan mendorong perekonomian dengan pertumbuhan investor sebesar 75,1 persen dari tahun 2019. Pada tahun 2023 BEI menargetkan 57 perusahaan untuk dapat melakukan IPO dan harapannya melalui BANOM BPP HIPMI Pasar Modal & IPO, kami dapat membantu akselerasi target serta dapat meningkatkan minat investasi,” ucap Akbar.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, berdasarkan data pertumbuhan UMKM oleh Kemenkop UMKM di tahun 2022, terdapat 8,71 juta unit usaha yang telah tercatat di Indonesia.

Angka tersebut meningkat dan memiliki potensi dalam menumbuhkan jumlah perusahaan publik (IPO) yang akan berimbas terhadap jumlah investor saham baru atau pemula melalui ekosistem yang dimiliki oleh HIPMI.

Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menuturkan, kolaborasi ini diharapkan dapat membantu para pelaku usaha dan masyarakat untuk memahami literasi pasar modal, menghindari investasi palsu, untuk kemudian melakukan proses pembinaan terhadap penawaran saham umum perdana (IPO) secara lebih luas dan terstruktur bersama BPP HIPMI.

Baca juga: 11 Kriteria Saham yang Bisa Masuk ke Papan Pemantauan Khusus BEI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com