Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Sepekan Terakhir Melemah, Bank Indonesia: Seperti Ada Anomali

Kompas.com - 22/06/2023, 10:30 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS selama sepekan terakhir bergerak fluktuatif cenderung melemah. Bahkan, pada Selasa (20/6/2023) lalu kurs rupiah terhadap dollar AS sempat menyentuh level Rp 15.000.

Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Edi Susanto menilai pelemahan yang terjadi terhadap rupiah sebagai anomali. Sebab pelemahan terjadi ketika indeks dollar AS (DXY) mengalami penurunan.

"Belakangan ini beberapa mata uang Asia memang cenderung mengalami pelemahan terhadap dollar AS, bahkan ketika DXY melemah, beberapa mata uang Asia juga malah ikut melemah, seperti ada anomali," tutur dia, kepada wartawan, dikutip Kamis (22/6/2023).

Baca juga: IHSG dan Rupiah Melaju di Zona Hijau Pagi Ini

Menurutnya, pelemahan nilai tukar rupiah dan sejumlah mata uang Asia lain disebabkan oleh depresiasi yuan China terhadap dollar AS. Depresiasi ini terjadi seiring dengan ekspektasi pelemahan ekonomi Negeri Tirai Bambu.

Perlambatan ekonomi China, dinilai telah memunculkan kekhawatiran pasar. Pasar menyoroti permintaan domestik dan global yang masih lemah, yang utamanya disebabkan oleh permintaan dan pasokan dari negara ekonomi terbesar kedua dunia itu

Baca juga: BI Diprediksi Bakal Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan, Ini Alasannya

"Trigernya market anxious terkait stimulus China yg dinilai lebih kecil dari perkiraan," kata Edi.

Namun demikian, pada Rabu (21/6/2023) kemarin, nilai tukar rupiah kembali menguat. Berdasarkan data Jisdor BI, kurs rupiah terhadap dollar AS pada Rabu sebesar Rp 14.982, lebih rendah dari hari sebelumnya sebesar Rp 15.040.

Baca juga: Kripto Dijadikan Alat Pembayaran di Bali, Gubernur BI: Bukan Alat Pembayaran yang Sah!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com