JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada Jumat (23/6/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Kamis (22/6/2023) berakhir di zona merah pada level 6.652,26 atau turun 50,3 poin (0,75 persen).
William Hartanto Founder WH Project mengatakan, secara teknikal IHSG kembali ke area demand zone dengan tekanan dari sektor perbankan. Respons negatif pasar terhadap sektor yang memiliki bobot besar terhadap IHSG memungkinkan pelemahan terhadap IHSG.
“Pergerakan IHSG dipengaruhi sentimen kembalinya sentimen Fed rate yang mungkin naik di waktu yang akan datang, ini memicu penguatan dollar. Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 6.618 – 6.754,” kata William dalam analisisnya.
Baca juga: IHSG Ditutup di Zona Merah, Rupiah Menguat
Senada, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG masih terlihat akan berada dalam fase konsolidasi, pasca rilis data perekonomian terkait tingkat suku bunga acuan. Dia bilang, potensi pergerakan masih terlihat akan berada dalam tekanan yang bersifat teknikal koreksi.
“Momentum koreksi masih dapat dimanfaat investor baik jangka pendek, menengah hingga panjang, hari ini IHSG berpotensi melemah pada range 6.636 sampai dengan 6.742,” jelas William Surya Wijaya.
Baca juga: Saham Teknologi Banyak Diburu, Wall Street Ditutup Mayoritas Hijau
Adapun rekomendasi teknikal dari dua perusahaan sekuritas, antara lain:
1. WH Project
NISP rekomendasi sell on strength, support 1.110, resistance 1.200.
PTSN rekomendasi buy, support 204, resistance 250.
SHIP rekomendasi buy, support 1.220, resistance 1.330.
2. Pilarmas Investindo
INCO last price 6.350, support 6.200, resistance
6.625
AGRO last price
396, support