JAKARTA, KOMPAS.com - Penipuan menggunakan terjemahan suara yang diproduksi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mulai muncul di Amerika Serikat (AS).
Sebenarnya, penipuan dengan modus mengaku sebagai orang lain di telepon bukanlah hal yang baru.
Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) mencatat, modus penipuan ini adalah jenis penipuan yang paling umum di Amerika Serikat.
Sebagai catatan, masyarakat AS menelan kerugian 2,6 miliar dollar AS karena skema ini pada 2022. Kerugiannya meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar 2,4 miliar AS.
Baca juga: Waspada Penipuan Berkedok Lelang Online
Namun begitu, modus baru menggunakan suara yang diproduksi dengan AI ini diprediksi akan membuat kerugian lebih besar.
Pada Maret 2023, FTC mengatakan, penipu mulai menggunakan kecerdasan buatan untuk lebih meyakinkan keadaan darurat pada keluarga yang jadi korban.
Dilansir dari Business Insider, penipu akan meyakinkan orang, anggota keluarganya dalam kesulitan sehingga mereka bisa mendapatkan uang tunai atau informasi pribadi
Yang mengerikan, hanya dengan modal sedikit, waktu sebentar, dan koneksi internet, seseorang dapat memanfaatkan AI untuk penipuan ini.
Perusahaan perangkat lunak keamanan global McAfee menyebut, penipu hanya membutuhkan rekaman audio tiga detik untuk dapat mengkloning suara seseorang.
Media sosial menjadi ladang untuk menemukan potongan suara tersebut.
Menurut situs web FTC dalam modus ini, penipu dapat menyamar sebagai kekasih, pejabat, pengasuh, teknisi komputer, dan anggota keluarga.
Adapun, sebagian besar penipuan terjadi melalui telepon, tetapi penipuan juga dapat terjadi di media sosial, melalui SMS, atau melalui email.
Baca juga: Apakah Artificial Intelligence (AI) akan Menghilangkan Banyak Pekerjaan di Masa Depan?
Meskipun modus ini terlihat sederhana, McAfee menemukan sekitar 70 persen orang dewasa sebenarnya kurang percaya diri dalam membedakan antara kloning dan suara asli.
Sebuah studi tahun 2019 menemukan, otak tidak mencatat perbedaan yang signifikan antara suara asli dan suara yang dihasilkan komputer.
Sebagai gambaran, McAfee menemukan bahwa lebih dari sepertiga korban kehilangan lebih dari 1.000 dollar AS dalam penipuan AI, dengan 7 persen korban kehilangan lebih dari $5.000.
Sedangakan, FTC melaporkan, korban penipuan modus ini kehilangan rata-rata 748 dollar AS pada kuartal I-2023.
Baca juga: Hati-hati Penipuan dengan Modus Sniffing, Kenali Ciri-cirinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.