Vincent mengungkapkan, potensi batubara di Sumatra Selatan masih sangat besar, apabila infrastruktur di hulu dan hilir sudah terkoneksi dengan baik, serta tersedianya jasa penunjang pertambangan yang profesional.
“Kami optimis dapat meningkatkan kapasitas produksi di Sumatra Selatan. Manajemen juga menargetkan RMKO dapat menggarap proyek-proyek nongrup yang tidak terbatas di Sumatra Selatan dan terbuka dengan peluang logistik komoditas lain kedepannya,” lanjut dia.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PT Royaltama Mulia Kontraktorindo, Nathania Pricilla Saputra juga menambahkan saat ini Perseroan masih fokus mendukung kinerja grup dengan menggarap tambang in-house RMKE.
Namun dengan dibukanya akses hauling road ke Muara Enim, yang ditargetkan selesai pada tahun ini, RMKO dapat meningkatkan pendapatan tidak berelasi dengan menggarap tambang-tambang potensial di Sumatra Selatan.
“Melalui MoU afiliasi RMKE bersama PTBA, RMKO juga dapat berkontribusi pada proses hulu dengan mengangkut batubara milik PTBA melalui hauling road hingga pemuatan batubara pada stasiun muat Gunung Megang dengan menggunakan Train Loading System (TLS) dan RMKE melanjutkan proses hilir dengan melakukan bongkaran dan muat tongkang batubara di Stasiun Simpang dan Pelabuhan Kramasan,” ujar Nathania.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.