Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Usulan Pertashop Jual Pertalite, Menteri ESDM: Nanti Pertamax Enggak Laku...

Kompas.com - 13/07/2023, 05:07 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menanggapi terkait permintaan pengusaha agar Pertashop diizinkan menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.

Menurut dia, usulan para pengusaha itu tidak bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan persoalan sulitnya pemilik Pertashop menjual BBM jenis Pertamax karena kalah saing dengan pengecer ilegal yang menjual Pertalite.

Arifin bilang, jika Pertashop ikut menjual BBM bersubsidi, maka bakal berdampak pada masyarakat jadi enggan membeli Pertamax yang memang lebih mahal.

Baca juga: Disparitas Harga BBM Bikin Pengusaha Pertashop Merugi

"Kalau untuk dibangkitkan lagi (Pertashop) menyalurkan Pertalite, nanti Pertamax-nya enggak laku," ungkapnya di ICE BSD, Tangerang, Rabu (12/7/2023).

Meski begitu, ia menuturkan, ada kemungkinan untuk usulan penyaluran Pertalite oleh Pertashop tersebut dikaji dengan PT Pertamina (Persero).

"Dulu Pertashop kan menyalurkan Pertamax, sekarang kalau Pertamax dan Pertalite, barangkali sedang dikaji," imbuh Arifin.

Sebagai informasi, usulan menjual Pertalite tersebut disampaikan para pelaku usaha Pertashop di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat audiensi dengan Komisi VII DPR RI pada, Senin (10/7/2023) lalu.

Pelaku usaha Pertashop mengeluhkan sulitnya menjual Pertamax lantaran adanya disparitas harga antara BBM subsidi dan non-subsidi, serta maraknya pengecer ilegal yang menjual Pertalite.

Akibat persoalan itu, menurut data Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), dari 448 Pertashop sebanyak 201 gerai merugi, tutup, bahkan terancam asetnya akan disita perbankan karena tidak sanggup membayar angsuran pinjaman.

Baca juga: Mengenal BBM Baru, Pertamax Green RON 95 dan Harganya...

Terkait hal tersebut, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, pada prinsipnya Pertamina akan melihat opsi yang lebih memungkinkan untuk memberikan keuntungan bagi para pelaku usaha Pertashop. Pihaknya saat ini sedang mengkaji solusi untuk keluhan para mitra Pertashop.

"Ini lagi dikaji kira-kira yang paling baik dan beneficial, yang pasti kita tidak bisa menempatkan produk subsidi secara langsung, ini butuh kajian. Kita lagi mengkaji itu dan kita akan menyiapkan solusi-solusi yang paling bagus," ungkapnya.

Riva menuturkan, keberadaan Pertashop pada dasarnya terus didorong untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses energi dengan keamanan yang terjamin.

Oleh sebab itu, pihaknya tengah berdiskusi dengan berbagai pihak terkait untuk meningkatkan keuntungan bagi para pelaku usaha Pertashop.

"Kita lagi mencoba untuk mendiskusikan dengan berbagai pihak dan stakeholder untuk dapat memberikan solusi yang terbaik khususnya di harga. Nanti akan kita lihat solusi mana yang terbaik, yang pasti ini sudah menjadi concern kami," paparnya.

Baca juga: Erick Thohir Ingin Pertashop Bisa Menjangkau ke Nelayan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com