Riset Sinarmas Sekuritas, Laba Bersih Amar Bank Bisa Sentuh "Triple Digit"

Dalam analisis Sinarmas, AMAR dinilai mampu membangun bank digital berbasis teknologi yang melayani target pasarnya melalui kolaborasi embedded banking dan financing. Hal ini dicapai melalui kerja sama dengan platform ekosistem digital untuk menyediakan beragam layanan perbankan yang mudah diakses.

Laporan riset dari Sinarmas Sekuritas juga menyebut, penetrasi perbankan di Indonesia masih rendah serta literasi keuangan yang terbatas, menciptakan lingkungan yang menguntungkan dan dapat memberikan peluang bagi bank digital untuk berkembang.

Menurut laporan riset oleh Sinarmas Sekuritas, prospek bisnis yang menguntungkan dari Amar Bank dapat mendorong kenaikan harga saham dan berpotensi terjadinya perubahan pada rasio P/B (Price-to-Book) dari 1x menjadi 1,7x dalam rata-rata 3 tahun. Dengan perubahan ini, target harga saham dalam 12 bulan diperkirakan mencapai Rp 410, atau ada potensi kenaikan sebesar 45 persen.

Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan, AMAR saat ini telah memperkuat Empat Pilar strategi. Diantaranya, melalui pinjaman digital untuk ritel dan bisnis mikro Tunaiku, serta relationship banking untuk komersial dan korporasi.

“Kemudian, di sektor UMKM Amar Bank akan mendorong digitalisasi untuk usaha kecil, serta embedded banking dan finance melalui plug and play banking untuk perusahaan teknologi berbasis aplikasi apapun,” ungkap Vishal.

Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (24/7/2023) harga saham AMAR naik 1,3 persen pada level Rp 300 per lembar saham. Dalam 3 bulan terakhir, harga saham AMAR melonjak 5,6 persen, dan sepanjang tahun ini melonjak 29,3 persen.