Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Langkanya Elpiji 3 Kg, Ada Kenaikan Permintaan dan Tantangan Distribusi Tepat Sasaran

Kompas.com - 04/08/2023, 07:30 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia mengeluhkan kelangkaan elpiji 3 kg bersubsidi dalam beberapa pekan terakhir. PT Pertamina Tbk pun melalukan pengecekan ke lapangan untuk mengetahui penyebabnya.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan dalam konferensi persen secara daring pada Kamis (3/8/2023) mengatakan, hasil inspeksi di lapangan menemukan bahwa permintaan masyarakat terhadap elpiji 3 kg meningkat dari sebelumnya.

"Di mana terdapat peningkatan demand diakibatkan ada beberapa hari libur nasional dan juga acara-acara yang melibatkan berkumpulnya masyarakat sehingga peningkatan demand," kata Riva.

Riva mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh wilayah untuk menambah pasokan elpiji 3 kg secara terukur dan sesuai kuota.

Ia juga memastikan tidak ada hambatan dan pengurangan pasokan elpiji 3 kg di sejumlah daerah.

"LPG ini (3 kg) tidak akan pernah kita kurangi dan akan terus kita upayakan selalu tersedia untuk masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.

Baca juga: Elpiji 3 Kg Langka, Pertamina Pastikan Tak Ada Pengurangan Pasokan

Sementara itu, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution mengatakan, pasokan elpiji 3 kg per Juli 2023 berkisar 14 hari operasional (HOP) atau dalam kondisi aman.

"Dari sisi stok dan pasokan yang telah kita lakukan di bulan Juli, kami sampaikan bahwasanya stok LPG ini berkisar 14 hari, dan ini cukup aman," kata Alfian.

Alfian mengatakan, untuk memenuhi tingginya permintaan, pasokan elpiji 3 kg pada Juli 2023 mencapai 690.000 metrik ton atau 5 persen di atas pasokan elpiji di bulan Juni 2023.

"Ketahanan stok ini akan terus kami lakukan dengan cara baik produksi dalam negeri maupun impor dan kami akan yakin itu kita bisa menahan di posisi 14-15 hari," ujar dia.

Baca juga: Warga Lumajang Rela Antre Sejak Dinihari demi Dapat Elpiji 3 Kilogram

Distribusi elpiji 3 kg harus tepat sasaran

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, tren kenaikan permintaan elpiji 3 kg bersubsidi tersebut menjadi perhatian, khususnya dugaan migrasi konsumen elpiji nonsubsidi ke elpiji bersubsidi.

Karenanya, kata dia, pemerintah mendorong Pertamina melakukan pendataan konsumen agar penyaluran elpiji 3 kg bersubsidi menjadi tepat sasaran.

"Jaadi PSO (Kewajiban pelayanan publik) itu kebutuhannya selalu naik dari tahun ke tahun pertumbuhannya 4-5 persen. Di lain pihak, non PSO itu turun kurang lebih 10 persen tahun kemarin, ini kan jadi perhatian kami," kata Tutuka.

Baca juga: Mulai Januari 2024, Beli LPG 3 Kg Wajib Terdaftar

Halaman:


Terkini Lainnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com