Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah "Longspan" LRT Salah Desain, Menteri PUPR: Kalau Dilengkungkan Panjang, Hotel-hotel Habis Semua

Kompas.com - 08/08/2023, 05:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Terlebih di wilayah tersebut banyak gedung kedutaan besar dan gedung perkantoran sehingga pasti akan membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk pembebasan tanah.

"Nah kalau di tengah ya itu optimalnya sekarang. Kalau mau lebih lebar, itu kan sudah 115 (meter, radius lengkung), kalau mau seperti MRT yang 180 ya itu nanti nabrak gedung yang di seberang itu. Nggak bisa, karena akan nabrak dan membebaskan tanah pada kedutaan segala di situ. Jadi sekarang yang optimal," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/8/2023).

"Dulu itu mau lebih lebar, tiang pancang yang di Jalan Gatot Subroto itu harus ada di jalur busway, ya itu mengorbankan. Kami tidak setuju waktu itu karena buswaynya mau dikemanain? Jadilah itu yang sekarang terjadi, itu optimalnya segitu, nggak bisa lagi diapa-apain," tambahnya.

Sementara mengenai laju LRT Jabodebek yang melambat saat melintasi longspan tersebut juga menurut Basuki merupakan hal yang wajar.

"Kalau beloknya pelan ya harus pelan, mobil saja kalau belok kan kita pelan tidak mungkin kencang, bisa melintir nanti,” ucapnya.

Baca juga: Soal Desain Longspan LRT Jabodebek, Pengamat: Dulu Mau Dilebarkan, tapi Nabrak Gedung hingga Busway

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com