Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Ekonomi China Melambat Berdampak ke Ekspor RI

Kompas.com - 24/08/2023, 19:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi ini bersumber dari kuatnya permintaan domestik sejalan dengan kenaikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan pemerintah serta peningkatan investasi.

"Konsumsi rumah tangga itu tinggi dan ini terutama di sektor-sektor jasa, tersier, perdagangan, transportasi, pergudangan, akomodasi, mamin dan ini menunjukkan sumber konsumsi rumah tangga dari kalangan milenial 70 persen dari penduduk semakin income tinggi menjadi daya dukung pertumbuhan ekonomi domestik," jelasnya.

Konsumsi rumah tangga ini kemudian akan mendorong pertumbuhan investasi, khususnya di sektor non-bangunan. Oleh karenanya, keduanya akan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Adapun BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini sekitar 4,5-5,3 persen dan 4,7-5,5 persen di 2024.

"Ekonomi kita itu alhamdulillah puji Tuhan termasuk yang terbaik di emerging market bahkan dunia. Inflasi 3,8 persen bahkan lebih rendah dari AS dan cepat lagi turunnya," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com