DALAM pidato Presiden Joko Widodo di DPR pada 16 Agustus 2023, asumsi pertumbuhan ekonomi 2024 adalah 5,2 persen.
Asumsi pertumbuhan ini terbilang optimistis, meski di hadapan kita kabut ketidakpastian masih menyelimuti perekonomian global.
Tak ada ruang bagi kita untuk berkelik dari ketidakpastian. Cara terbaik adalah menjadikan APBN sebagai instrumen mitigasi menghadapi dinamika eksternal global tersebut.
Tujuannya adalah agar tidak menyebabkan ekonomi Indonesia menjadi limbung (losing balance). APBN dan bauran kebijakan (fiskal dan moneter) berfungsi sebagai shock absorber dalam menghadapi tekanan eksternal.
Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5,2 persen tahun 2024, maka pertanyaannya adalah, apakah angka pertumbuhan tersebut optimistis atau sebaliknya cenderung konservatif?
Bila argumen dasarnya adalah mengoptimalkan potensi pertumbuhan ekonomi, maka angka pertumbuhan tersebut boleh dibilang konservatif.
Karena jika asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 sebesar 5,2 persen, maka PDB aktual Indonesia 2024 akan mencapai sekitar Rp 22.889,9 triliun.
Sementara itu, jika pertumbuhan potensial tetap sebesar 5,5 persen, maka PDB potensial Indonesia 2024 akan mencapai sekitar Rp 23.091,6 triliun.
Dengan demikian, output gap Indonesia 2024 akan menjadi -0,88 persen, yang berarti Indonesia masih jauh dari potensi pertumbuhannya.
Dari analisis output gap ini, dapat disimpulkan, asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 sebesar 5,2 persen belum menggambarkan pertumbuhan ekonomi yang mendekati potensinya.
Indonesia masih memiliki ruang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara lebih efisien dan produktif.
Beberapa ekonom memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 bisa tumbuh mencapai 5,5 persen hingga 5,7 persen.
Hal ini didasarkan pada pemulihan permintaan domestik, perbaikan iklim investasi, reformasi struktural, dan digitalisasi ekonomi.
Dengan demikian, output gap -0,88 persen menggambarkan bahwa optimalisasi bekerja mesin pertumbuhan harus dipacu.
Namun, ada juga risiko yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi, seperti ketidakpastian global saat ini. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada 2024 terbilang optimistis.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.