Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Peresmian LRT Jabodebek: Habiskan Dana Rp 32,6 Triliun hingga Tarif Promo Rp 5.000

Kompas.com - 29/08/2023, 09:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - LRT Jabodebek mulai beroperasi secara komersial pada Senin (28/8/2023). Terdapat sejumlah fakta-fakta menarik seputar peresmian kereta api ringan ini.

LRT Jabodebek selama ini telah ditunggu-tunggu oleh masyarakat sejak dimulai pembangunannya pada 2015.

Oleh karenanya, acara peresmian dilakukan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Widodo) di Stasiun Cawang, Jakarta pada Senin kemarin.

Setelah peresmian, masyarakat bisa langsung menggunakan LRT Jabodebek mulai pukul 14.00 WIB. Namun di hari pertama pengoperasian ini, jam operasional LRT Jabodebek hanya sampai sekitar pukul 5 sore.

Baca juga: Pengguna KRL Bisa Naik LRT Jabodebek Pakai Kartu Multi Trip

Berikut fakta-fakta seputar peresmian LRT Jabodebek:

1. Tarif promo Rp 5.000

Pada awal pengoperasian LRT Jabodebek, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerapkan diskon 78 persen untuk tarif promo LRT Jabodebek. Tarif promo diberikan untuk menarik masyarakat agar menjajal moda transportasi baru ini.

Adapun tarif promo tersebut berupa tarif flat sebesar Rp 5.000 untuk seluruh lintas pelayanan. Tarif Promo ini mulai diberlakukan sejak LRT Jabodebek diresmikan sampai dengan akhir September 2023.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, pemberian tarif promo ini menggunakan subsidi dari pemerintah menggunakan skema Kewajiban Pelayanan Publik/Public Service Obligation (PSO).

"Besaran PSO yang diberikan untuk subsidi tarif dari mulai beroperasi sampai dengan akhir tahun 2023 yaitu sebesar Rp 66 Miliar. Jumlah ini di luar pemberian subsidi untuk prasarana," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (28/8/2023).

Kemudian mulai 1 Oktober 2023 sampai 29 Februari 2024 berlaku tarif promo berupa tarif maksimal Rp 20.000 untuk jarak terjauh dan di bawah Rp 20.000 untuk selain jarak terjauh.

Setelah periode promosi habis, akan berlaku tarif LRT Jabodebek yang normal, yaitu Rp 5.000 untuk kilometer pertama dan kilometer selanjutnya berlaku Rp 700 per km. Adapun tarif maksimal sebesar Rp 27.400 untuk rute terjauh Harjamukti-Jati Mulya.

2. Stasiun Halim Belum Dioperasikan

Pada awal pengoperasian LRT Jabodebek, Stasiun Halim tidak dioperasikan untuk naik dan turun penumpang. Namun ini hanya bersifat sementara.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, saat ini pembangunan konstruksi Stasiun LRT Halim sudah selesai. Namun stasiun ini masih belum bisa difungsikan untuk naik turun penumpang LRT Jabodebek, lantaran kereta cepat Jakarta-Bandung belum beroperasi.

Pasalnya, Stasiun Halim ini akan mengintegrasikan LRT Jabodebek dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung melalui jembatan layang (skybridge) yang menghubungkan kedua stasiun moda transportasi tersebut.

"Sebenarnya sudah untuk yang LRT ya stasiun selesai. Tapi karena beroperasinya kereta cepat kan masih beberapa eaktu lagi. Jadi kita sementara Halim belum difungsikan," ujarnya di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Adita menyebut kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan beroperasi pada 1 Oktober 2023. Namun tidak menutup kemungkinan kereta cepat akan molor pengoperasiannya seperti LRT Jabodebek.

"Direncanakan memang 1 Oktober, namun sekali lagi kita harus uji untuk pastikan semua aspek terpenuhi. Sama sepeti LRT kan. Itu kita menetapkan tanggal, terus kita lihat kok rasanya persiapan harus lebih lama, bisa jadi juga demikan (molor). Tapi sementara ini rencananya (1 Oktober)," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com