Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Penyaluran Bansos Dipercepat untuk Menekan Harga Beras

Kompas.com - 11/09/2023, 15:40 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, penyaluran bantuan sosial (bansos) beras dari pemerintah dipercepat untuk menekan harga komoditas tersebut. Rencananya, bansos beras akan diberikan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di 34 provinsi.

Hal tersebut dikatakan pria yang akrab disapa Zulhas ini saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau persediaan beras di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (11/9/2023).

"Ya ini dipercepat, memang harusnya bulan Oktober. (Tujuannya) agar harga beras ini harganya mudah-mudahan bisa turun," ujar Mendag Zulhas dalam keterangan tertulisnya.

Zulhas menambahkan, proses penyaluran bansos beras ini akan berlanjut hingga November 2023. Sedangkan untuk berapa jumlah beras yang akan dibagikan, semua akan diberikan sesuai perintah Presiden Jokowi.

Baca juga: Jokowi Mulai Salurkan Bansos Beras 30 Kg, Sasar 21,3 Juta Keluarga

"Jadi perintah Presiden, beberapa pun digelontorkan," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog mulai menyalurkan bantuan sosial (bansos) pangan dalam bentuk beras dengan total 30 kg pada Senin (11/9/2023).

Penyaluran ini merupakan lanjutan dari program bansos pangan tahap yang dilakukan pada April hingga Juli 2023. Sementara bantuan pangan tahap kedua ini untuk periode Oktober, November, dan Desember 2023.

Baca juga: Jokowi Buka Lagi Opsi Impor Beras untuk 2024

 

Sasaran target penerima juga sama dengan tahap yang pertama yakni menyasar 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di 34 provinsi dengan jumlah total beras mencapai 640.000 ton.

Presiden Jokowi mengatakan, bantuan beras yang diberikan masing-masing 10 kilogram per KPM itu akan diberikan selama 3 bulan sehingga totalnya jadi 30 kg per KPM.

Dengan bantuan itu, masyarakat diharapkan tetap bisa memenuhi kebutuhannya akan beras di tengah harga beras yang mahal.

Baca juga: Bos Bulog Pastikan 400.000 Ton Beras Impor Sudah Selesai Kontrak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Whats New
Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com