Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Menguat, Rupiah Masih Lesu

Kompas.com - 12/09/2023, 09:33 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (12/9/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.966,03 atau naik 0,04 persen (2,6 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.963,39.

Sebanyak 218 saham melaju di zona hijau dan 192 saham di zona merah. Sedangkan 218 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,1 triliun dengan volume 2,4 miliar saham.

 Baca juga: IHSG Bakal Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, sentimen positif muncul dari indeks kinerjnya penjualan retail yang dirilis oleh Bank Indonesia menunjukkan angka yang solid. Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan Juli tumbuh positif sebesar 1,6 persen (yoy).

Perkembangan ini terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta suku cadang dan aksesori yang meningkat, serta perlengkapan rumah tangga lainnya yang tetap kuat. Baca juga: Saham Teknologi Rebound, Wall Street Hijau

“Pencapaian ini memberikan optimisme pada bulan berikutnya. BI juga memprediksi, bulan berikutnya dimana kinerja penjualan eceran secara tahunan diprakirakan tetap kuat pada Agustus 2023. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.935 – 6.995,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini bergerak mayoritas pada teritori negatif. Indeks Komposit Shanghai Chinamelemah 0,13 persen (4,1 poin) di posisi 3.138,63, Strait Times berada pada level 3.210,81 ataumelemah 0,23 persen (7,4 poin), dan Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,45 persen (80,7 poin) pada posisi 18.015,72. Sementara itu Nikkei Jepang menguat 0,32 persen (103,7 poin) pada level 32.571,6.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.11 WIB rupiah berada pada level Rp 15.338 per dollar AS, atau turun 8 poin (0,05 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.330 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi seiring dengan kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS. Pasar juga kemungkinan mengantisipasi kenaikan inflasi konsumen AS bulan Agustus yang akan dirilis Rabu malam.

"Rupiah berpotensi melemah Hari ini terhadap dollar AS. Inflasi AS diperkirakan akan mengalami kenaikan, sehingga kemungkinan suku bunga tinggi akan dipertahankan untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi lebih besar. Hal ini bisa mendorong pasar masuk ke dollar AS," kata Ariston kepada Kompas.com.

Selain itu, data penjualan ritel Indonesia bulan Juli yang tumbuh jauh di bawah pertumbuhan bulan sebelumnya, mungkin turut memberikan sentimen negatif ke rupiah. Hari ini rupiah berpotensi melemah ke arah Rp 15.350 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 15.300 per dollar AS.

Baca juga: Saham Teknologi Rebound, Wall Street Hijau

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com