Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi, Pemegang Saham BNI Sepakati "Stock Split" Saham

Kompas.com - 19/09/2023, 19:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) atau BNI menyetujui aksi korporasi berupa pelaksanaan pemecahan saham beredar atau stock split dengan rasio 1:2.

Dengan keputusan tersebut, nilai nominal per Saham Seri A Dwiwarna dan Seri B BNI berubah dari sebesar Rp 7.500 menjadi Rp 3.750.

Adapun keputusan tersebut memiliki ketentuan 1 saham Seri A Dwiwarna tetap dipertahankan sebagai saham Seri A Dwiwarna milik Negara Republik Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp 3.750.

Selain itu, 1 saham Seri A Dwiwarna menjadi 1 saham Seri B milik Negara Republik Indonesia, dengan nominal sebesar Rp 3.750 per saham. Sedangkan nilai nominal per Saham Seri C dari Rp 375 menjadi Rp 187,5.

Baca juga: BNI Rombak Susunan Komisaris, Agus Martowardojo Keluar, Wamenlu Masuk

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, RUPSLB juga menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada direksi perseroan dengan hak substitusi, untuk melakukan segala dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan pemecahan saham perseroan.

Aksi korporasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan minat investor ritel untuk berinvestasi pada saham perseroan berkode BBNI. Aksi korporasi itu sekaligus memberikan dorongan positif pada perkembangan pasar modal di Tanah Air.

"Dengan rasio tersebut, basis investor dapat lebih diperluas seiring dengan harga saham perseroan yang lebih terjangkau terutama bagi investor perorangan atau ritel. Langkah ini diharapkan berdampak positif pada aktivitas perdagangan di Bursa Efek, sehingga mendorong likuiditas saham perseroan," kata Royke dalam konferensi pers RUPSLB Tahun 2023 BNI di Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Ia menambahkan, dalam tiga tahun terakhir saham perseroan telah mendapat respons positif dari para investor.

Harga saham BNI pada penutupan perdagangan tanggal 31 Agustus 2023 tercatat di level Rp 9.175 per lembar. Jumlah meningkat sebesar 79,9 persen dari posisi yang sama tiga tahun sebelumnya.

Baca juga: Laba Bersih BNI Naik 17 Persen Jadi Rp 10,3 Triliun

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau secara year on year (YoY), harga saham BNI meningkat sebesar 7,6 persen.

Royke menjelaskan, peningkatan ini lebih baik dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penurunan sebesar 3,1 persen secara tahunan.

Peningkatan itu juga lebih tinggi dari Indeks LQ-45 yang juga melemah 5,9 persen secara tahunan per tanggal 31 Agustus 2023.

Dari segi volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia, selama periode Januari hingga Agustus 2023 atau secara year to date (YtD), saham perseroan memiliki rata-rata volume transaksi harian sebesar Rp 256 miliar.

"Aksi korporasi tersebut tidak mempengaruhi kecukupan modal dan kinerja keuangan perseroan. Stock split juga tidak akan menyebabkan dilusi atau penurunan jumlah kepemilikan saham oleh pemegang saham perseroan," imbuh Royke.

Dengan aksi korporasi ini, ia bilang, jumlah lembar saham perseroan yang beredar akan meningkat secara proporsional. Sedangkan nilai nominal dan nilai pasar dari setiap lembar saham akan menyesuaikan secara proporsional.

Baca juga: Penyaluran Kredit BNI Capai Rp 650,8 Triliun di Semester I-2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com