Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Cepat Vs Argo Parahyangan, Konsumen Pilih Mana?

Kompas.com - 23/09/2023, 14:15 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Operasi komersial Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) tinggal menghitung hari. Rencananya, kereta yang pembangunannya didanai utang dari China dan APBN Indonesia ini akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 1 Oktober 2023.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebut penumpang hanya membutuhkan waktu 30 menit perjalanan dari Stasiun Halim Jakarta Timur menuju ke Padalarang di Kabupaten Bandung Barat.

Nah bagi penumpang yang memiliki tujuan ke Kota Bandung, maka penumpang kereta cepat disarankan perlu berjalan kaki dari Stasiun Kereta Cepat Padalarang berpindah menuju ke Stasiun Padalarang untuk berganti kereta feeder.

Pemerintah sendiri sudah menegaskan, meski ada KCJB, KA Argo Parahyangan tidak akan dihapus. Keduanya akan beroperasi dengan saling melengkapi.

Baca juga: Dilema Kereta Cepat: Penumpang Tujuan Kota Bandung Harus 2 Kali Naik

Argo Parahyangan atau Kereta Cepat?

Mengesampingkan jalan tol (mobil pribadi) maupun angkutan umum seperti bus dan travel, bisa dibilang, KA Argo Parahyangan adalah pesaing terdekat bagi KCJB memperebutkan penumpang yang bepergian dari Jakarta ke Bandung maupun arah sebaliknya, terutama masyarakat penggemar kereta api.

Selain KA Argo Parahyangan, KAI juga menjalankan kereta lain dengan rute yang juga melintasi Bandung-Jakarta, yakni KA Serayu (relasi Purwokerto), dan KA Cikuray (relasi Garut).

Nah berikut ini plus minus menggunakan dua moda transportasi berbasis rel penghubung Jakarta dan Bandung tersebut:

Baca juga: Ekonom: Proyek Kereta Cepat Masuk Kategori Jebakan Utang China

Plus minus KCJB vs KA Argo Parahyangan

1. Stasiun akhir dan keberangkatan

Salah satu daya tarik menggunakan kereta api reguler adalah bisa berhenti di stasiun besar yang biasanya terletak di pusat kota.

Hal yang jarang ditemui pada mode transportasi pesawat udara, di mana bandara biasanya berada di kawasan pinggiran. Sebagai informasi saja, di berbagai negara, kereta reguler maupun kereta cepat adalah pesaing dari transportasi udara.

KA Argo Parahyangan yang berangkat dari Stasiun Gambir Jakarta Pusat ini berakhir di Stasiun Bandung yang berada di Kecamatan Andir, tepat di jantung Kota Bandung. Kedua stasiun itu diuntungkan karena berada di jantung kota dan akses yang sangat mudah.

Ini tentu menguntungkan bagi calon penumpang yang memang memiliki tujuan akhir ke Kota Bandung. Sebaliknya, bagi penumpang Kereta Cepat Jakarta Bandung, perlu harus berganti kereta setelah turun di Padalarang. Sementara di Jakarta, lokasi stasiun KCJB ada di Halim.

Baca juga: Jawab Pengkritik Kereta Cepat, Menhub: Begitu Pakai, Baru Mereka Senang

2. Waktu tempuh

Waktu tempuh Kereta Cepat Jakarta Bandung diklaim yakni 30 menit hingga Padalarang, dan sekitar 40 menit hinggga Tegalluar. Sejatinya, kereta yang dipakai KCJB adalah generasi terbaru CR400AF, hasil pengembangan tipe CRH380A oleh anak usaha BUMN China, CRRC Qingdao Sifang, kecepatannya yakni 350 km per jam.

Namun karena jarak Bandung dan Jakarta yang terlalu pendek atau hanya sekitar 140 kilometer, durasi kecepatan maksimumnya relatif hanya sebentar, terlebih jika kereta nantinya harus berhenti di Stasiun Karawang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Whats New
Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Whats New
Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Whats New
Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Whats New
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster ke Singapura, Nilainya Rp 46,8 Miliar

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster ke Singapura, Nilainya Rp 46,8 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com