Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Pastikan Program Food Estate Tunjukkan Hasil Positif

Kompas.com - 27/09/2023, 20:36 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, program food estate sampai saat ini menunjukkan hasil baik dan berdampak positif. 

Program lumbung pangan itu memberikan dampak positif bagi petani dan beberapa kawasan, seperti Pulang Pisau, Kapuas, Humbang Hasundutan, Sumba Tengah, Temanggung, dan Wonosobo.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan, program Food Estate tidak bisa instan karena harus mengolah dan menyiapkan lumbung pangan baru. 

“Kami mendengar dan memperhatikan suara-suara publik dan berupaya secara aktif merespons baik dan menyampaikan progresnya setiap saat,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (27/9/2023). 

Kuntoro mengatakan, upaya perluasan lahan pangan melalui program ekstensifikasi dan intensifikasi tanam telah dilakukan secara bersamaan di lokasi-lokasi food estate

Baca juga: Harga Pangan Terus Melambung, Cak Imin Sebut Food Estate Gagal

“Lahan ini bukan lahan seperti di Jawa, tetapi butuh waktu untuk meningkatkan kualitas lahan dan pertanaman di lokasi food estate,” katanya.

Dia menyebutkan, Kementan mempunyai pengalaman panjang dalam menyiapkan dan mengolah lahan marginal serupa, seperti di Banyuasin, Sumatera Selatan.

Namun, Kementan membutuhkan waktu panjang agar kondisi lahan menjadi optimal untuk produksi.

“Bila hanya berpikir dengan memperkuat produktivitas lahan di Jawa saja, tidak akan cukup untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk,” ujarnya. 

Maka dari itu, kata dia, Kementan menyiapkan peningkatan produksi dalam jangka panjang. 

Kuntoro mengingatkan, alih fungsi lahan terus terjadi dan mengurangi luas baku sawah di Jawa dan daerah urban.

Baca juga: Kembangkan Food Estate dan KSPP, Kementan Usulkan Anggaran Rp 2,56 Triliun

“Oleh karenanya, menyiapkan lahan pertanian baru yang potensial dan luas serta produktif, harus dilakukan dari sekarang. Tidak bisa dilakukan tiba-tiba atau instan," katnaya.

Dia menambahkan, teknologi harus masuk dalam program food estate, terutama untuk manajemen lahan dan tata kelola air. 

“Perlu disiapkan juga benih unggul. Kementan telah lakukan itu di lokasi food estate. Dampak positifnya juga sudah mulai terlihat,” tegasnya.

Kuntoro mencontohkan, upaya intensifikasi di Kalteng berhasil meningkatkan produktivitas di kawasan Pulang Pisau dari tahun ke tahun. 

Pada awal program Food Estate, hasil rata-rata produksi mencapai 2,5 ton per hektar (ha) gabah kering panen (GKP).

Kemudian, jumlah produksi meningkat menjadi 3,5 GKP ton per ha dan sudah mampu mencapai 5,5 ton per ha. 

Baca juga: Terminologi Kejahatan Lingkungan dalam Food Estate

Komisi IV DPR RI telah beberapa kali mengunjungi lokasi food estate dan manfaat program ini sudah dirasakan masyarakat sekitar.

Lokasi food estate lain di Sumba Tengah juga dilaporkan pemerintah daerah (pemda) setempat telah mampu mengurangi angka kemiskinan di kawasan food estate dan sekitarnya.

"Adapun petani Wonosobo pun merasakan manfaatnya dengan Indikator terlihat dari peningkatan produktivitas panen meningkat, jaminan pemasaran komoditas dan peningkatan pendapatan petani di kawasan food estate," jelas Kuntoro.

Sebagai informasi, khusus program food estate di Sumatera Utara, Anggota Komisi IV Fraksi Golkar DPR RI Alien Mus menilai, pengembangan food estate di Humbang Hasundutan merepresentasikan kultur lingkungan.

Program itu juga memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dan menjadi upaya Indonesia dalam melepas ketergantungan impor pangan.

Kuntoro mengatakan, program tersebut tidak mudah dan memiliki kekurangan. Namun, pihaknya optimistis bahwa program food estate bisa terus berkembang.

Baca juga: Soal Food Estate, Jokowi: Biasanya Panen Ketujuh Baru Kondisi Normal

“Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo juga sudah sampaikan berulang kali, upaya pembenahan dan penyempurnaan program harus intensif dilakukan. Food estate adalah usaha kita untuk kemandirian pangan, dan mengurangi impor,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com