Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Levi's Menyesal Tak Segera Pecat Pegawai yang Tak Kompeten, Kenapa?

Kompas.com - 28/09/2023, 12:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Menurut CEO Levi Strauss Charles Bergh, cara terbaik untuk membalikkan kondisi perusahaan adalah dengan memecat lebih dari separuh eksekutifnya. Levi's adalah perusahaan ritel mode yang dikenal luas karena produk pakaian berbahan denimnya.

“Cara termudah untuk mengubah budaya adalah dengan mengubah manusianya. Saya mempunyai 11 bawahan langsung, dan dalam 18 bulan pertama, sembilan di antaranya hilang,” kata Bergh, dikutip dari CNBC, Kamis (28/9/2023).

Namun, Bergh mengatakan bahwa penyesalan terbesarnya adalah tidak memecat orang yang salah dengan cukup cepat.

Baca juga: Levis Dikabarkan Berencana Melantai di Bursa

Peringatan 150 Tahun Jeans Ikonik Levi's 501 di Grand Indonesia, JakartaKompas.com/Wisnubrata Peringatan 150 Tahun Jeans Ikonik Levi's 501 di Grand Indonesia, Jakarta

“Penyesalan terbesar saya adalah kami tidak bersandar pada beberapa pemimpin hebat ini, dan kami kehilangan beberapa pemimpin karena saya berpegang pada seseorang lebih lama dari yang seharusnya," tutur dia.

Bergh bergabung dengan Levi's pada tahun 2011 saat kondisi perusahaan sangat buruk, yakni ketika konsumen tidak lagi membeli jeans Levi's. Menurut Bergh, Levi's memiliki generasi konsumen yang tidak tumbuh besar mengenakan Levi's saat dirinya masih kecil.

“Kinerja perusahaan sangat tidak menentu selama lebih dari 10 tahun. Suatu tahun pendapatan akan naik, namun keuntungan akan turun. Tahun berikutnya, perusahaan akan mendapatkan keuntungan, namun pendapatannya turun," terang Bergh.

Enam tahun kemudian, yakni pada tahun 2017, Levi’s menghasilkan pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 8 persen. Ini merupakan pertumbuhan tertinggi dalam satu dekade dan jauh di atas pertumbuhan 3,1 persen yang dicapai pada tahun sebelumnya.

Baca juga: Produsen Jeans Levis Bakal Kembali Melantai di Bursa AS

Levi's pun mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 14 persen secara tahunan pada tahun 2018.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com