Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibayangi Imbal Hasil Treasury AS, Wall Street Berakhir Hijau

Kompas.com - 29/09/2023, 08:01 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Kamis (28/9/2023) waktu setempat. Investor terus memantau pergerakan imbal hasil Treasury, yang terus mengalami kenaikan, seiring prospek suku bunga yang tinggi.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami kenaikan 116,07 poin atau 0,35 persen menjadi 33.666,34. Sementara itu, S&P 500 bertambah 0,59 persen pada level 4.299,7. Dilanjutkan oleh Nasdaq Komposit yang menguat 0,83 persen ke posisi 13.201,28.

Baca juga: Diselimuti Kekhawatiran, Bursa Saham AS Berakhir Merah

Saham-saham di sektor jasa komunikasi melonjak 1,2 persen yang mendorong pergerakan S&P 500 lebih tinggi. Kenaikan ini ditopang oleh lonjakan harga saham Meta Platforms sebesar 2 persen. Sementara itu, saham Intel dan Cisco masing - masing naik 1,6 persen dan 1,3 persen.

“Tanpa katalis yang besar, biasanya sulit untuk mempertahankan pergerakan tersebut ke satu arah,” kata analis strategi investasi Ross Mayfield, mengutip dari CNBC

“Jeda kecil ini, mungkin sedikit downtime, bukanlah hal yang tidak terduga, bahkan di tengah latar belakang yang lebih negatif,” tambah dia.

Baca juga: Gagal Bayar Utang AS Bakal Guncang Tenaga Kerja dan Pasar Saham

Rata-rata saham utama mendapat dorongan karena imbal hasil Treasury turun dari level tertinggi dalam beberapa tahun. Saham-saham mengalami tekanan akhir-akhir ini dimana imbal hasil mengalami kenaikan dan prospek suku bunga bergerak lebih tinggi, dan lebih lama dari perkiraan.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun yang menjadi acuan mencapai level tertinggi baru dalam 15 tahun karena data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih tangguh dengan jumlah klaim pengangguran lebih rendah dari perkiraan.

Baca juga: Menilik Prospek Pasar Saham di Tahun Kelinci Air

 


Pasar saham merespon isyarat dari pasar obligasi akhir-akhir ini dengan lonjakan suku bunga yang meningkatkan kekhawatiran terhadap resesi dan mengirim ekuitas ke posisi terendah baru. S&P 500 mencapai level terendah sejak Juni pada minggu ini karena imbal hasil 10 tahun mencapai level tertinggi sejak 2007.

Investor akan mengalihkan perhatian mereka ke pembacaan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi terbaru yang akan dirilis pada hari Jumat. Pembacaan PCE adalah metrik inflasi bagi Federal Reserve.

Investor juga tengah menantikan hasil dari negosiasi anggota parlemen mengenai rancangan undang-undang belanja AS dengan tenggat waktu sebelum 1 Oktober. Ketua DPR Kevin McCarthy mengatakan dirinya yakin, kongres akan selesai dalam pembahasan itu pada akhir pekan ini. Namun, para ritel ragu apakah McCarthy dapat menyelaraskan partainya di DPR sesuai tenggat waktu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Whats New
Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan 'Seller' untuk Kembali Berjualan

TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan "Seller" untuk Kembali Berjualan

Whats New
Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Whats New
TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

TikTok-GoTo Resmi Berkongsi, Menkop: Jangan Jual Barang Impor Ilegal

Whats New
Cak Imin Kritik Kartu Prakerja, Manajemen: Kita Tidak Melatih Orang Menonton YouTube

Cak Imin Kritik Kartu Prakerja, Manajemen: Kita Tidak Melatih Orang Menonton YouTube

Whats New
Efisiensi Logistik lewat Teknologi Digital, Manfaat dan Tantangannya

Efisiensi Logistik lewat Teknologi Digital, Manfaat dan Tantangannya

Whats New
Budaya Kerja Positif Kunci Sukses Perusahaan

Budaya Kerja Positif Kunci Sukses Perusahaan

Whats New
Digitalisasi Berkembang Pesat, Ini Kiat untuk Menguatkan Keamanan Cloud

Digitalisasi Berkembang Pesat, Ini Kiat untuk Menguatkan Keamanan Cloud

Whats New
Tips Memilih Produk Asuransi dari OJK, Ini yang Harus Diperhatikan

Tips Memilih Produk Asuransi dari OJK, Ini yang Harus Diperhatikan

Earn Smart
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Puncak Shopee 12.12 Birthday Sale Hadirkan Live Flash Sale Motor hingga Mobil Cuma Rp 12.000, Ini Rinciannya

Puncak Shopee 12.12 Birthday Sale Hadirkan Live Flash Sale Motor hingga Mobil Cuma Rp 12.000, Ini Rinciannya

Whats New
Resmi Kerja Sama, TikTok Suntik Rp 23,4 Triliun ke GoTo

Resmi Kerja Sama, TikTok Suntik Rp 23,4 Triliun ke GoTo

Whats New
Kemelut Ekonomi Tiongkok

Kemelut Ekonomi Tiongkok

Whats New
Resmi, GoTo dan TikTok Sepakati Kerja Sama

Resmi, GoTo dan TikTok Sepakati Kerja Sama

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com