Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan yang Pakai "Generative AI" Tetap Butuh Manajemen Data Mumpuni

Kompas.com - 30/09/2023, 09:40 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun jumlah perusahaan yang menerapkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) generatif bertumbuh, namun masih menghadapi sejumlah tantangan. Yakni, infrastruktur data yang tidak valid dan tidak memiliki ketersediaan data real-time dan kepercayaan.

Untuk itu, butuh manajemen data yang mumpuni. Hal itu yang mendorong Confluent Inc merilis Data Streaming untuk AI, sebuah inisiatif untuk mempercepat pengembangan aplikasi AI secara real-time untuk organisasi atau perusahaan pada Jumat (29/9/2023).

Stewart Bond, Data Intelligence and Integration Software, IDC, mengatakan, manajemen data adalah area investasi yang paling penting karena organisasi atau perusahaan membangun arsitektur intelijen yang memberikan wawasan dalam skala besar, mendukung pembelajaran kolektif dan menumbuhkan kegunaan data.

"Mereka (perusahaan) yang melakukannya dengan benar telah melihat peningkatan 4x lipat lebih baik pada hasil bisnisnya dengan menghilangkan hambatan pada ketersediaan data real-time dan kepercayaan melalui data streaming, tata kelola, keamanan, dan integrasi, sehingga sepadan dengan perjalanannya," kata Bond melalui keterangan pers, Jumat (29/9/2023).

Baca juga: Jokowi: AI Akan Mendominasi Perekonomian Dunia

Jay Kreps, CEO and Co-Founder platform streaming data Confluent Inc mengatakan, data streaming adalah teknologi dasar untuk masa depan AI. Sebab, aliran data yang diperkaya dipercaya jadi kunci untuk membangun AI yang akurat dan realtime yang dibutuhkan oleh pengguna modern.

Menurut dia, tantangan mendasar dalam AI modern adalah kurangnya akses ke data real-time yang relevan yang dibutuhkan aplikasi AI secara tepat waktu, aman, dan dapat diskalakan.

Ia menyebut, selama satu dekade terakhir, AI sangat bergantung pada data historis, diintegrasikan dengan pipeline point-to-point berbasis batch yang lambat yang membuat data menjadi basi dan tidak akurat pada saat data tiba.

"Kami ingin mempermudah setiap perusahaan untuk membangun aplikasi AI yang kuat dan memanfaatkan ekosistem mitra kami yang luas serta keahlian kami dalam hal data streaming," kata Kreps.

Baca juga: 3 Fungsi AI yang Mendukung Pengembangan Karier di Kantor, Apa Saja?

Untuk inisiatif data streaming untuk AI ini, Confluent pun banyak melakukan kemitraan antara lain dengan dengan MongoDB, Pinecone, Rockset, Weaviate dan Zilliz untuk menyediakan data kontekstual secara real-time dari mana saja untuk vector database mereka.

Kemudian, kemitraan dengan dengan Google Cloud dan Microsoft Azure untuk mengembangkan integrasi, Proof-of-Concept (POC) dan program go-to-market dalam upaya memasuki pasar di sekitar AI.

Confluent juga bekerja sama dengan Allata dan iLink untuk menjangkau teknologi Confluent dan mitra cloud dalam menawarkan solusi yang disesuaikan dengan penggunaan vertikal.

Beberapa inovasi produk Confluent yakni Confluent AI Assistant yang akan rilis pada 2024 dan AI for Apache Flink® SQL.

Baca juga: AP II Kaji Penggunaan AI untuk Dukung Kegiatan Operasional Bandara

Peran penting AI bagi perekonomian

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya adopsi tekonologi dalam perekonomian nasional. Pasalnya, digitalisasi pemanfaatanya akan semakin masif dalam perekonomian global.

Bahkan, Kepala Negara menyebutkan, perkembangan digitalisasi dan artificial intelligent (AI) akan mendominasi perekonomian. Hal ini ia sampaikan dalam Pidato Pengantar RAPBN 2024 dan Nota Keuangan.

"Cepat atau lambat, perkembangan digitalisasi dan artificial intelligent juga akan semakin penting dan mendominasi kehidupan perekonomian dunia, termasuk Indonesia," ujar dia, dalam Pidato Pengantar RAPBN 2024 dan Nota Keuangan, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Jokowi menambahkan, adopsi teknologi dalam perekonomian dapat memberikan manfaat yang signifikan apabila dihadapi dengan strategi yang tepat. Oleh karenanya, ia mendorong pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berorientasi pada pemanfaatan teknologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com