JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Xinyi Group memahami kondisi saat ini yang terjadi di kawasan Rempang, Batam. Menurutnya, Xinyi sebagai investor tidak menekan pemerintah.
Seperti diketahui, Xinyi berinvestasi sebesar 11,6 miliar dollar AS atau setara Rp 175 triliun untuk pembangunan Rempang Eco City. Ada 10 proyek yang akan dibangun perusahaan asal China itu.
"Khusus investor Xinyi sampai dengan kemarin saya komunikasi, InsyaAllah mereka memahami kondisi yang ada dalam negeri," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (2/10/2023).
Baca juga: Profil Xinyi, Raksasa Kaca China yang Mau Investasi Rp 381 Triliun di Pulau Rempang
Bahlil bilang, Xinyi sebagai korporasi tentu memiliki perencanaan terkait investasinya. Saat ini Xinyi pun tengah menanti upaya pemerintah untuk menyelesaikan konflik di Rempang.
Menurutnya, Xinyi ingin konflik di Rempang segera teratasi, sehingga perusahaan tak menekan pemerintah, melainkan menyerahkan persoalan penolakan warga Rempang kepada pemerintah.
"Mereka berpikirnya agar sama-sama kita selesaikan dengan baik, posisinya tidak sampai menekan kita," kata dia.
Baca juga: Ada Konflik di Pulau Rempang, Luhut Harap Xinyi Group Tak Lari ke Negara Lain
Bahlil bilang, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk menyelesaikan persoalan tersebut agar investor tetap berminat menanamkan dananya di Indonesia. Lantaran investasi berperan penting dalam mendorong perekonomian nasional.
"Mudah-mudahan kami menyelesaikan dengan baik dengan cepat, mulai dari tanah, dana, hingga infrastruktur," ucapnya.
Untuk diketahui, dalam proyek Rempang Eco City, Xinyi akan berinvestasi dengan membangun kawasan industri yang terintegrasi, pabrik pemrosesan pasir silika, dan industri soda abu.
Kemudian pembangunan industri kaca panel surya, industri kaca float, industri silikon industrial grade, industri polisilikon, industri pemprsosesan kristal, industri sel dan modul surya, serta infrastruktur pendukung lainnya,
Adapun investasi Xinyi yang mencapai Rp 174 triliun memang terbilang besar, yakni 50 persen dari total investasi di kawasan Rempang yang sebesar Rp 381 triliun. Dengan demikian, Xinyi akan menjadi anchor investor di proyek Rempang Eco City.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.