Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang dan Tantangan Perusahaan Teknologi Saat Tech Winter, Apa Saja?

Kompas.com - 16/10/2023, 07:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Ilustrasi startup.SHUTTERSTOCK/GAJUS Ilustrasi startup.

Perusahaan rintisan ini memiliki spesialisasi dalam transformasi produk digital di sektor layanan
keuangan dan telah membantu unit bisnis layanan keuangan di Grup Sinar Mas dalam mengembangkan produk berbasis aplikasi dan web.

Pentingnya efisiensi ekosistem kerja terbukti dalam strategi SQE dengan menerapkan sistem kerja hybrid, merekrut secara selektif para profesional berpengalaman, dan menawarkan benefit kompetitif berupa stabilitas kerja sebagaimana di perusahaan-perusahaan yang besar.

Baca juga: Indonesia VC Database 2023, Permudah Startup RI Akses Pendanaan Saat Tech Winter

Dijelaskan dalam keterangan tertulis, Senin (16/10/2023), pekerjaan di SQE berorientasi pada hasil serta didukung dengan sistem kenaikan level yang didasari oleh kinerja, bukan lama bekerja.

Para karyawan SQE adalah profesional yang telah memiliki pengalaman membangun produk digital di perusahaan terkemuka seperti BCG, McKinsey & Company, Kearney, Google, GoTo, Grab, Shopee, Traveloka, Accenture, BCA, CIMB, AIA, dan Agoda.

Selain sejumlah strategi di atas, masih ada masalah yang perlu diperhatikan, yakni kenyataan bahwa tidak semua perusahaan telah mengadopsi pendekatan kerja yang efisien.

Sebagian perusahaan teknologi masih terjebak dalam model bisnis dan praktik lama yang tidak lagi relevan dalam iklim tech winter. Banyak dari mereka mungkin belum benar-benar memahami kebutuhan pasar atau gagal untuk beradaptasi dengan perubahan yang terus berlangsung.

Baca juga: Soal Fenomena Tech Winter, Xendit: Jangan Hamburkan Uang dari Investor

Sebagian besar perusahaan teknologi mungkin telah akrab dengan metode agile. Kegagalan dalam menerapkan metode agile yang efektif dapat menyebabkan hasil yang kurang optimal dan merugikan keseluruhan usaha yang dilakukan dalam pengembangan produk digital.

Metode agile menawarkan fleksibilitas, adaptabilitas, dan kerjasama yang sangat dibutuhkan dalam mengelola proyek-proyek teknologi yang kompleks. Dengan mengadopsi metode agile, perusahaan bisa meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan kepuasan pelanggan mereka.

Sebagai ilustrasi, perusahaan terkenal seperti Spotify telah sukses menerapkan metode agile. Spotify, layanan streaming musik online terbesar di dunia, memiliki lebih dari 400 juta pengguna aktif per bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com