Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peluang dan Tantangan Perusahaan Teknologi Saat Tech Winter, Apa Saja?

JAKARTA, KOMPAS.com - Periode sulit bagi industri teknologi atau “tech winter” memberikan wawasan untuk perusahaan dalam mengoptimalkan arus kas dan sumber daya manusia.

Tech winter adalah fenomena di mana banyak perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi mengalami kegagalan atau kesulitan dalam mendapatkan pendanaan dan menjaga pertumbuhan bisnisnya. Tech winter sudah berlangsung sejak kuartal II tahun 2022.

Pada tahun 2023 ini, tercatat iklim startup di Indonesia awal tahun mengalami penurunan sebesar 74 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini tercermin dari sejumlah sejumlah startup yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, tercatat ada 776 perusahaan teknologi melakukan PHK dengan total 224.953 karyawan terdampak.

Meskipun industri teknologi telah memberikan dampak besar pada perubahan dalam kehidupan, perlu diingat bahwa teknologi juga beroperasi dalam lingkungan yang sangat kompetitif.

Oleh karena itu, memiliki strategi yang berkelanjutan dan berfokus pada digitalisasi bisa jadi poin plus sebuah perusahaan dalam menghadapi tantangan tech winter.

BCG mencatat bahwa sekitar 60 persen perusahaan meningkatkan investasi dalam transformasi teknologi dan digital pada tahun 2023. Melihat angka tersebut, perusahaan yang telah melakukan digitalisasi akan dapat beradaptasi dengan zaman.

Lebih dari itu, terdapat peluang yang unik untuk perusahaan yang memiliki fokus model bisnis yang menyasar transformasi digital. Perusahan ini akan sangat dibutuhkan dan cenderung mampu bertahan di tengah tech winter serta akan dapat menjaga relevansinya dalam jangka panjang.

Namun, selain investasi ke model bisnis yang menyokong transformasi digital, efisiensi ekosistem kerja juga menjadi salah satu kunci keberhasilan. S-Quantum Engine (SQE), sebagai contoh, adalah perusahaan yang telah menghadapi tech winter dengan baik tanpa perlu melakukan PHK.

Perusahaan rintisan ini memiliki spesialisasi dalam transformasi produk digital di sektor layanan
keuangan dan telah membantu unit bisnis layanan keuangan di Grup Sinar Mas dalam mengembangkan produk berbasis aplikasi dan web.

Pentingnya efisiensi ekosistem kerja terbukti dalam strategi SQE dengan menerapkan sistem kerja hybrid, merekrut secara selektif para profesional berpengalaman, dan menawarkan benefit kompetitif berupa stabilitas kerja sebagaimana di perusahaan-perusahaan yang besar.

Dijelaskan dalam keterangan tertulis, Senin (16/10/2023), pekerjaan di SQE berorientasi pada hasil serta didukung dengan sistem kenaikan level yang didasari oleh kinerja, bukan lama bekerja.

Para karyawan SQE adalah profesional yang telah memiliki pengalaman membangun produk digital di perusahaan terkemuka seperti BCG, McKinsey & Company, Kearney, Google, GoTo, Grab, Shopee, Traveloka, Accenture, BCA, CIMB, AIA, dan Agoda.

Selain sejumlah strategi di atas, masih ada masalah yang perlu diperhatikan, yakni kenyataan bahwa tidak semua perusahaan telah mengadopsi pendekatan kerja yang efisien.

Sebagian perusahaan teknologi masih terjebak dalam model bisnis dan praktik lama yang tidak lagi relevan dalam iklim tech winter. Banyak dari mereka mungkin belum benar-benar memahami kebutuhan pasar atau gagal untuk beradaptasi dengan perubahan yang terus berlangsung.

Sebagian besar perusahaan teknologi mungkin telah akrab dengan metode agile. Kegagalan dalam menerapkan metode agile yang efektif dapat menyebabkan hasil yang kurang optimal dan merugikan keseluruhan usaha yang dilakukan dalam pengembangan produk digital.

Metode agile menawarkan fleksibilitas, adaptabilitas, dan kerjasama yang sangat dibutuhkan dalam mengelola proyek-proyek teknologi yang kompleks. Dengan mengadopsi metode agile, perusahaan bisa meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan kepuasan pelanggan mereka.

Sebagai ilustrasi, perusahaan terkenal seperti Spotify telah sukses menerapkan metode agile. Spotify, layanan streaming musik online terbesar di dunia, memiliki lebih dari 400 juta pengguna aktif per bulan.


Mereka menggunakan model organisasi yang dikenal dengan sebutan 'squads,' 'tribes,' 'chapters,' dan 'guilds,' yang memungkinkan mereka untuk membentuk tim-tim kecil yang berfokus pada fitur-fitur tertentu.

Dengan pendekatan ini, Spotify mampu menghasilkan produk-produk inovatif dengan cepat dan efisien.

Tech winter adalah satu dari sekian banyak ujian waktu terkait inovasi dan ketangguhan perusahaan teknologi.

Hanya dengan evaluasi dan perbaikan yang berkelanjutan serta dengan pendekatan yang baru, perusahaan teknologi dapat lolos dari krisis semacam tech winter dan tantangan di depan yang lebih besar lagi.

https://money.kompas.com/read/2023/10/16/073300426/peluang-dan-tantangan-perusahaan-teknologi-saat-tech-winter-apa-saja-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke