Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DOKU Menatap Peluang Bisnis 2024: dari "Payment Gateway" Lokal Jadi "Payment Fintech" Global

Kompas.com - 26/10/2023, 05:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

SEMINYAK, KOMPAS.com - PT Nusa Satu Inti Artha (DOKU), pionir payment gateway di Indonesia, bertransformasi jadi payment fintech dengan tujuan membantu merchant ikut bertumbuh. Ini strategi bisnisnya pada 2024 mendatang.

Awal berdiri pada 2007, DOKU fokus pada mengawal transaksi digital para merchant. Lalu, 16 tahun kemudian di 2023, DOKU berkomitmen untuk menciptakan peluang ekonomi bagi semua dengan layanan baru yang dikembangkan, serta dengan solusi "Think Beyond Payments".

"(Kami) Menyusun strategi dan terus bertransformasi agar dapat menjawab kebutuhan pasar dan tetap relevan dengan jaman yang semakin digital," ujar Himelda Renuat Co-Founder & Chief Marketing Officer DOKU di acara media gathering di Bali, Rabu (25/10/2023).

"Trusted, inovasi, solid kolaborasi dan timeless adalah nilai-nilai yang kami pegang untuk terus membuat kami perusahaan yang lebih baik dari waktu ke waktu," lanjutnya.

Baca juga: Mudah dan Cepat, Daftar QRIS jadi Lebih Gampang di Doku

Ia memaparkan sejumlah pencapaian bisnis DOKU sepanjang 2023. Berikut sejumlah highlight-nya.

1. 200 juta transaksi hingga Oktober 2023

Hingga pertengahan Oktober 2023, tercatat lebih dari 200 juta transaksi merchant telah diproses oleh DOKU, dengan pertumbuhan bisnis rata-rata diatas 80 persen dari tahun ke tahun.

Khusus pulau Bali dan Nusa Tenggara, bisnis DOKU yang telah hadir sejak kuartal I 2014 tercatat telah melayani lebih dari 1.900 merchant dari industri pariwisata dan edukasi.

Seiring pulihnya pariwisata Bali usai pandemi Covid-19, DOKU mencatat terjadinya lonjakan transaksi setidaknya 400 persen dari merchant DOKU di Bali dan Nusa Tenggara.

Baca juga: Ini Manfaat Layanan Juragan Doku untuk UMKM

2. Juragan DOKU

Juragan DOKU adalah layanan khusus UMKM yang hadir pertengahan 2023. Hingga saat ini tercatat lebih dari 15.000 UMKM telah terhubung ke layanan Juragan DOKU, baik melalui platform web maupun aplikasi yang tersedia di Google Play Store dan App Store.

3. Transaksi berbasis QRIS meningkat tajam

DOKU memantau peningkatan tajam hingga 4 kali lipat untuk transaksi berbasis QRIS sepanjang 2023 dibanding 2021 saat pertama kali diluncurkan. Metode pembayaran QRIS juga menduduki peringkat tiga teratas di DOKU selain virtual account dan e-wallet.

Baca juga: Cara Daftar Jadi Juragan Doku untuk UMKM

Menatap 2024: jadi Payment Fintech, merambah mancanegara

Nabilah Alsagoff, Co-Founder & Chief Operating Officer DOKU menjelaskan alasan mengapa DOKU bertransformasi dari payment gateway ke payment fintech setelah 16 tahun beroperasi.

Dengan transformasi tersebut, katanya, kini peran DOKU tidak hanya sebatas gerbang pembayaran yang menghubungkan bisnis mitra pembayaran dan merchant saja.

Pun, sasaran layanan bukan hanya merchant domestik, tapi juga mancanegara.

Sebelumnya, pada 2022 lalu DOKU mulai ekspansi ke luar negeri dengan mengakuisisi SenangPay, payment gateway terkemuka di Malaysia.

Setelah diakuisisi DOKU, SenangPay dapat pendanaan 7,5 juta dollar AS. Akuisisi SenangPay di Malaysia ini menjadi bentuk upaya DOKU menjangkau segmen bisnis yang lebih luas, terutama UKM.

"Kami terus bertumbuh dan menjadi perusahaan pembayaran Fintech, menambahkan kapabililtas layanan dengan solusi ‘Beyond Payments’ untuk layanan merchant yang lebih optimal, serta bersiap memperluas jangkauan bisnis ke mancanegara," kata Nabilah.

Baca juga: Dapat Pendanaan Rp 460,8 Miliar, DOKU Bakal Perluas Akses Pembayaran Digital

Oleh sebab itu, bersiap menghadapi 2024 strategi bisnis yang dilakukan DOKU adalah untuk menciptakan ekosistem layanan wallet, dengan inovasi "Beyond Payments".

 

1. Wallet as a Service

DOKU akan segera merilis layanan bernama Wallet as a Service. Disini DOKU memperluas pemanfaatan lisensi e-wallet yang dimilikinya, dimana e-wallet DOKU akan fokus dikembangkan untuk memperkuat pengelolaan transaksi dalam ekosistem bisnis para merchant.

"Kami tidak customer acquisition seperti DANA, OVO, dan sebagainya, tapi wallet kita sebagai platform as a service, artinya kita memberikan solusi ke merchant untuk leverage ke platform kita, supaya bisa berinovasi dengan services yang sudah kita bangun di walletnya. Itulah wallet as a service," papar Nabilah.

2. Opsi open dan close loop wallet

Nabilah menjelaskan, nantinya tersedia opsi close-loop-wallet yang dapat digunakan untuk balance management dari tim Finance merchant dan juga open-loop-wallet yang berwujud co-brand e-wallet berbasis kemitraan untuk bisnis yang berbasis produk aplikasi.

"Close-loop-wallet customer retentionnya lebih solid karena merchant bisa create small program di dalam platform wallet itu. Kalau open loop, memudahkan komunitas atau bisnis punya wallet sendiri dengan brand mereka sendiri, walau tak punya lisensi wallet, untuk memberikan seamless experience bagi pengguna atau anggotanya," lanjut Nabilah.

"Terutama untuk open wallet ini kamu berjuang dapat approval dari BI," lanjutnya.

3. Sasar instansi pemerintahan

Dari sisi jangkauan bisnis, DOKU juga akan memperkuat kerja sama guna mempercepat adopsi pembayaran digital dalam lingkungan instansi pemerintahan.

Sebagai informasi, saat ini DOKU melayani lebih dari 150.000 merchant dari lintas industri, termasuk di antaranya TikTok, Google, Garuda, Prudential dan Traveloka.

Saat ini DOKU adalah satu-satunya penyedia layanan pembayaran yang memiliki lima lisensi dari Bank Indonesia, yang memungkinkan DOKU untuk memberikan layanan beragam, seperti payment gateway, transfer dana domestik, remitansi, PPOB, uang elektronik, dompet elektronik, serta QRIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com