JAKARTA, KOMPAS.com - Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organization berupaya mendorong peningkatan jumlah investor pasar modal tahun depan.
Untuk mencapai hal tersebut KSEI memiliki beberapa rencana inisatif yang terdiri dari 35 program kerja, dengan 14 di antaranya merupakan program strategis.
Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat mengatakan, inovasi KSEI yang dilakukan secara berkesinambungan merupakan wujud komitmen untuk mendukung pengembangan pasar modal Indonesia.
Baca juga: Jumlah Investor Pasar Modal Capai 11,7 Juta hingga September 2023, Mayoritas Milenial dan Gen Z
Bentuk nyata dari komitmen dimaksud antara lain KSEI mendapatkan persetujuan operasional sebagai peserta BI-FAST pada tanggal 31 Januari 2022.
Bergabungnya KSEI sebagai peserta BI-FAST adalah untuk mendukung peningkatan efisiensi transaksi di pasar modal Indonesia, khususnya investor ritel.
“KSEI merupakan satu-satunya anggota BI-FAST non-bank di antara 77 anggota BI-FAST. Bergabungnya KSEI sebagai peserta BI-FAST menjadi pendukung beberapa pengembangan infrastruktur yang tengah dilakukan KSEI,” ujar dia.
Baca juga: Cara Lo Kheng Hong Bedakan Investor Saham, Spekulan, dan Penjudi
Untuk mendukung pengembangan infrastruktur dari sisi anggaran, KSEI memproyeksikan penambahan aset tahun 2024 sebesar 11,11 persen dari tahun sebelumnya.
Investasi keuangan dilakukan untuk memaksimalkan aset keuangan yang dimiliki oleh perusahaan secara optimal dengan tetap memperhatikan risiko investasi.
Pada 2024, KSEI memproyeksikan terdapat peningkatan rencana investasi aktiva tetap, dari 42 persen pada tahun 2023 menjadi 52 persen pada tahun 2024 untuk pengembangan infrastruktur sistem penunjang yang terdiri dari hardware dan software.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.