Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga: Sektor Konstruksi Sumbang 9,43 Persen ke PDB RI

Kompas.com - 01/11/2023, 14:30 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membuka acara Hari Konstruksi Indonesia tahun 2023 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Airlangga mengapresiasi seluruh jasa konstruksi yang selalu mendukung pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia.

"Presiden Jokowi selalu berharap bahwa infrastruktur yang masif dan merata jadi modal agar Indonesia bisa bebas dari negara berpendapatan menengah, sekaligus sektor konsturksi ini memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi maupun lapangan pekerjaan," kata Airlangga.

Baca juga: Konstruksi Bandara VVIP IKN Direncanakan Dimulai 1 November 2023

Ilustrasi proyek infrastruktur. SHUTTERSTOCK/MATEJ KASTELIC Ilustrasi proyek infrastruktur.

Airlangga mengatakan, pertumbuhan ekonomi di sektor konstruksi pada kuartal II-2023 mampu mencapai 5,23 persen dan berkontribusi 9,43 persen ke Produk domestik bruto (PDB).

Selain itu, indikator investasi sektor konstruksi mencapai Rp 374 triliun.

"Pemerintah telah menerapkan anggaran infrastruktur pada 2024 sebesar Rp 422,7 triliun, terutama untuk mendorong percepatan dan pemerataan pembangunan, sampai Oktober terdapat 170 PSN yang investasinya sebesar Rp 1.299,4 triliun dan proyek dalam tahap konstruksi ada 61 proyek," ujarnya.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, pembangunan infrastruktur perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA), dan memperhitungkan kerentanan terhadap bencana dan kesejahteraan masyarakat di sekitar proyek infrastruktur.

Baca juga: Semen Indonesia Jamin Konstruksi LRT Jabodebek Berumur Panjang

"Efisiensi penggunaan sumber daya, inovasi dan terlibatnya masyarakat. Jadi penting dan tentu transformasi proses konstruksi juga menjadi penting terutama bagi masyarakat sekitar agar konstruksi tradisional bisa mengikuti proses yang lebih modern," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com