Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Tawaran China dan Jepang soal Rute dan Lokasi Stasiun KCJB

Kompas.com - Diperbarui 02/11/2023, 21:01 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) resmi beroperasi pada Oktober 2023 setelah molor beberapa tahun lamanya. Yang jadi kontroversi, biayanya membengkak dari rencana awal.

Semula proyek ini ditargetkan hanya memakan dana 5,5 miliar dollar AS sesuai dengan proposal yang diajukan oleh Pemerintah China pada 2015 silam. Beijing juga menawarkan pinjaman dengan bunga 2 persen sampai 3,8 persen.

Pada awalnya, anggaran yang diajukan China itu jauh lebih murah dari penawaran Jepang yang memasang angka investasi di 6,2 miliar dollar AS atau dengan bunga pinjaman 0,1 persen.

Beda lokasi stasiun versi China dan Jepang

Menilik ke belakang, selain perbedaan estimasi biaya investasi, bunga, dan teknologi yang ditawarkan, kedua negara juga menawarkan lokasi stasiun dan rute yang berbeda kepada pemerintah Indonesia kala itu.

Baca juga: Kereta Cepat Minta Konsesi Jadi 80 Tahun, Menhub Jonan Dulu Menolaknya

Rute dan lokasi stasiun versi Jepang

Berbeda dengan China yang memutuskan untuk membangun stasiun yang berada di kawasan pinggiran, Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), justru menawarkan lokasi stasiun yang berada di tengah Kota Jakarta maupun Bandung.

Dalam proposal yang ditawarkan ke pemerintah Indonesia, pihak Jepang mengusulkan stasiun kereta cepat ada di Manggarai, Dukuh Atas, Senayan, Gambir, Jakarta Kota, Pasar Senen, dan Kemayoran.

Sementara pemilihan Halim sebagai stasiun kereta cepat, menurut survei yang dilakukan JICA, menjadi opsi kedelapan.

Belakangan, JICA mengeluarkan opsi Pasar Senen dan Jakarta Kota dari calon lokasi stasiun kereta cepat karena alasan area tersebut cukup berbahaya akibat bencana alam (penurunan muka tanah).

Baca juga: Disebut Jebakan China, Berapa Bunga Utang Kereta Cepat?

Dengan pertimbangan akses ke moda transportasi lainnya dan lokasi paling strategis, Jepang merekomendasikan pilihan utama stasiun KCJB berada di Senayan yang berdekatan dengan Gelora Bung Karno (GBK) sebagai plan A, sementara dalam plan B ditetapkan stasiunnya berada di Dukuh Atas.

Calon stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung usulan JICA Jepang.Tangkapan layar Proposal JICA Calon stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung usulan JICA Jepang.

Menanggapi opsi yang ditawarkan Jepang pada 2015, Gubernur DKI Jakarta kala itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat mengusulkan agar lokasi stasiun KCJB ditempatkan di Manggarai. Alasan Ahok, selain ada di jantung kota, Manggarai juga sudah terkoneksi dengan Trans Jakarta dan KRL.

Sementara di Bandung, lokasi stasiun kereta cepat tawaran Jepang juga berada di tengah kota, sementara deponya berakhir di Tegalluar.

Lebih jelasnya, dari Padalarang menuju Kota Bandung, maupun dari Kota Bandung menuju Gedebage, lintasan rel yang rencananya dibangun Jepang yakni dengan kombinasi melayang (elevated) dan terowongan bawah tanah (underground) sebagaimana pada proyek MRT Jakarta, sehingga biaya pembebasan tanah di area perkotaan bisa ditekan.

Baca juga: Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Dalam proposalnya, Jepang hanya menawarkan tiga lokasi stasiun, yakni di tengah Kota Jakarta yakni Senayan, Kota Bandung, dan Gedebage yang juga dipakai sebagai depo.

Untuk rutenya, Jepang menawarkan rel melintasi Jakarta-Bekasi, Bekasi-Cikarang, Cikarang-Purwakarta, Purwakarta-Padalarang, dan Padalarang-Gedebage.

Berikut selengkapnya rute Kereta Cepat Jakarta Bandung yang ditawarkan Jepang:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com