Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Harga, Bapanas Kirim Cabai dari Sulsel ke Jakarta

Kompas.com - 07/11/2023, 13:39 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan intervensi stabilisasi melalui fasilitasi distribusi pangan (FDP) cabai dari daerah sentra ke daerah defisit.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, langkah intervensi ini bertujuan untuk memenuhi dan mempertahankan pasokan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sebagai upaya untuk mengendalikan harga cabai.

"Harga komoditas cabai yang mengalami kenaikan ini kita tekan dengan memfasilitasi pengangkutannya dari daerah-daerah yang masih berproduksi dan harganya relatif lebih rendah. Kita sudah identifikasi sentra cabai di luar Jawa seperti di Sulsel yang siap memasok ke wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya," ungkap Arief dalam keterangannya, Selasa (7/11/2023).

Baca juga: Harga Cabai Makin Pedas, Mendagri Minta Pemda Bikin Gerakan Menanam Cabai

Sebagai tahap awal, 2,4 ton (80 coly) cabai rawit merah (CRM) dikirim dari Petani CRM Sulawesi Selatan ke Jakarta pada Minggu (5/11/2023) dan difasilitasi logistiknya secara langsung oleh Badan Pangan Nasional untuk intervensi harga cabai yang beberapa waktu ini mengalami kenaikan.

Menurut Arief, saat ini untuk komoditas cabai rawit merah mengalami lonjakan yang signifikan di beberapa titik.

Arief menyebutkan, berdasarkan informasi dari pedagang di Pasar Induk Kramat Jati Sabtu (4/11) harga cabai rawit merah rata-rata Rp 70.000 per kilogram (kg) sedangkan harga di pasar tradisional/pengecer sekitar Rp 80.000-90.000 per kg. Bahkan di sejumlah daerah sudah tembus lebih dari Rp 100.000 per kilogram.

Arief mengungkapkan, saat ini produksi semua jenis cabai memang tengah mengalami penurunan akibat El Nino dan saat ini belum memasuki panen raya.

"Dalam kondisi seperti saat ini tentunya kami di Badan Pangan Nasional kembali mengingatkan para kepala daerah untuk saling membangun kerja sama antar daerah (KAD) sehingga cabai di wilayah sentra produksi dan harganya stabil dapat mendistribusikan cabai ke daerah defisit atau daerah dengan harga cabai yang tinggi,” ujar Arief.

Adanya penguatan kerja sama antar daerah (KAD) ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar terbangun konektivitas yang membuat produksi pangan di daerah surplus terdistribusi ke daerah defisit secara merata untuk menjaga kestabilan harga.

Sementara itu, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa mengatakan, setelah kedatangan cabai dari Sulsel, pihaknya bersinergi dengan Dinas KPKP DKI Jakarta, Dinas Perdagangan DKI Jakarta, Satgas Pangan, PD Pasar Jaya, IKAPPI dan PIKJ untuk melakukan intervensi langsung di 5 (lima) Pasar tradisional/pengecer di beberapa wilayah di Jakarta.

Baca juga: Harga Cabai di Slipi Tembus Rp 100.000 Per Kilogram, Ini Kata Pedagang


"Kedatangan tahap awal cabai dari Sulsel ini dipasok ke lima pasar tradisional/pengecer yaitu Pasar Inpres Senen 1 ton, Pasar Serdang 300 kg, Pasar Jembatan Lima 500 kg, Pasar Kemayoran, 300 kg dan Pasar Cipete sebanyak 300 kg. Selanjutnya Badan Pangan Nasional akan terus memasok CRM ke pasar-pasar turunan sampai harga kembali normal,” ujar Ketut.

“Fasilitasi Distribusi Pangan Cabai Rawit ini akan dilakukan setiap hari dan selektif mengingat ketersediaan produksi dan pasokan yang terbatas. Sedangkan Penetrasi ke pasar pengecer juga akan terus dilakukan ke pasar-pasar lainnya yang harganya tinggi dan/atau pasar mitra pedagang PIKJ," sambungnya.

Adapun berdasarkan data Panel Harga Pangan Bapanas tanggal 6 November 2023 harga rata-rata nasional CRM di tingkat produsen sebesar Rp 54.910/kg, berada di atas Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP) sebesar Rp25.000/kg - Rp31.500/kg.

Harga terendah Rp 38.000/kg di Sulawesi Selatan dan harga tertinggi Rp 68.750/kg di Sulawesi Utara.

Sedangkan di tingkat konsumen harga rata-rata nasional CRM Rp 75.774/kg, lebih tinggi dibandingkan HAP Rp.40.000/kg - Rp. 57.000/kg. Adapun harga terendah Rp. 50.000 /kg di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan harga tertinggi Rp 100.233 di Kep. Bangka Belitung.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah Rp 100.000 Per Kg, Stok di Aceh hingga NTT Defisit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com