Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Sukuk Tabungan? Ini Pengertian dan Keuntungannya

Kompas.com - 09/11/2023, 07:20 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Ada banyak jenis investasi yang bisa dipilih oleh masyarakat, salah satunya sukuk tabungan.

Sukuk tabungan adalah produk investasi surat berharga negara (SBN) yang dikelola secara syariah terbitan pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Sukuk tabungan termasuk instrumen investasi aman karena dijamin oleh undang-undang, serta bersertifikat halal MUI.

Pemesanan investasi sukuk tabungan bisa dimulai dari Rp 1 juta, dengan imbalan mengambang memiliki batas minimal yang dibayarkan setiap bulan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu SBN, Jenis, dan Keuntungannya

Dilansir dari laman Kemenkeu, imbalan mengambang mengikuti perkembangan BI 7-Day Reverse Repo Rate dengan jaminan imbalan minimal (floor).

Imbalan minimal adalah tingkat imbalan pertama yang ditetapkan akan menjadi imbalan minimal berlaku sampai dengan jatuh tempo.

Sementara itu, imbalan mengambang adalah besaran imbalan sukuk tabungan yang akan disesuaikan dengan perubahan BI 7-Days Reverse Repo Rate setiap tiga bulan sekali.

Sukuk tabungan memiliki periode atau jangka waktu tertentu sesuai yang diterbitkan oleh pemerintah.

Baca juga: Apa Itu Limit Kredit? Ini Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhinya

Jenis investasi ini tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder, tapi tetap bersifat likuid karena terdapat fasilitas early redemption.

Early redemption adalah fasilitas yang memungkinkan investor menerima sebagian pelunasan produk sukuk tabungan sebelum jatuh tempo.

Fasilitas early redemption hanya bisa dimanfaatkan investor dengan minimal kepemilikan Rp 2 juta di setiap mitra distribusi, dengan nominal pengajuan minimal Rp 1 juta dan kelipatannya dan berjumlah maksimal sebesar 50 persen dari total kepemilikan investor.

Pembelian investasi sukuk tabungan bisa dilakukan secara online melalui berbagai mitra distribusi resmi yang bekerjasama dengan Kemenkeu.

Baca juga: Apa Itu Rekening Giro? Ini Pengertian dan Keuntungannya

Keuntungan sukuk tabungan

Dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada beberapa keuntungan berinvestasi sukuk tabungan sebagai berikut:

1. Investasi terjangkau

Investasi sukuk tabungan sangat terjangkau karena bisa dimulai dari Rp 1 juta.

2. Investasi aman

Investasi sukuk tabungan sangat aman karena pembayaran imbalan dan nilai nominal dijamin penuh oleh negara.

3. Prinsip syariah

Dana investasi sukuk tabungan dikelola sesuai prinsip syariah dan turut menukung perkembangan pasar syariah dalam negeri.

Baca juga: Apa Itu Deposito? Ini Pengertian dan Keuntungannya

4. Tingkat imbalan kompetitif

Imbalan dari investasi sukuk tabungan kompetitif dan pajak lebih rendah dibandingkan deposito.

5. Imbalan kupon tetap

Imbalan kupon bersifat tetap atau fixed rate dan dibayarkan setiap bulan.

6. Likuid

Investasi sukuk tabungan bersifat likuid karena mempunyai fasilitas pencairan sebelum jatuh tempo atau early redemption.

Baca juga: Apa Itu Reksadana Pasar Uang? Ini Pengertian, Risiko, dan Keuntungannya

7. Mendukung pembangunan nasional

Investasi sukuk tabungan mendukung pembiayaan pembangunan nasional. Dana akan digunakan untuk membiayai proyek ramah lingkungan di sektor transportasi berkelanjutan dan ketahanan terhadap perubahan iklim.

Inilah ulasan mengenai apa itu sukuk tabungan yang termasuk investasi surat berharga negara dan keuntungan berinvestasi sukuk tabungan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Reksadana Indeks, Keuntungan, dan Risikonya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com