Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi dan Konsumsi Minyak Sawit Bersertifikat Meningkat, Jumlah Sertifikasi RSPO Terdongkrak

Kompas.com - 10/11/2023, 20:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sertifikasi dan keanggotaan The Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) di Indonesia menunjukkan peningkatan hingga 19 persen selama Januari hingga Oktober 2023.

Hal ini seiring dengan meningkatnya produksi dan konsumsi minyak sawit bersertifikat.

Deputi Direktur Transformasi Pasar RSPO, Indonesia Mahatma Windrawan Inantha mengatakan pada 2022 areal Sertifikasi RSPO Indonesia bertumbuh sebesar 4 persen, dan terus bertumbuh 6 persen lagi sejak Januari hingga September 2023.

Baca juga: ABMM Fokus Terapkan ESG, Rehabilitasi Lahan hingga Kelola Limbah Sawit

Ilustrasi kelapa sawit, perkebunan kelapa sawit. SHUTTERSTOCK/MRFIZA Ilustrasi kelapa sawit, perkebunan kelapa sawit.

Angka ini mewakili lebih dari 2,5 juta hektare lahan, termasuk lahan perkebunan dan daerah bersertifikat petani kecil mandiri (ISH).

"Di Indonesia, menunjukkan ada industri yang siap menerima standar keberlanjutan global RSPO, yang merupakan industri kelapa sawit terbaik. Baik itu peningkatan sertifikasi di kalangan petani kecil dan pabrik atau peningkatan penyerapan lokal, remediasi, dan bahkan konservasi, kami melihat kemajuan yang menggembirakan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/11/2023).

Pada 2022, tambahnya, 25 pabrik baru juga telah disertifikasi sesuai dengan Prinsip dan Kriteria (P&C) Standar RSPO, dengan jumlah yang terus bertumbuh sebanyak 18 unit baru lagi pada kuartal ketiga 2023.

Sertifikasi RSPO di antara kelompok petani sawit mandiri tumbuh sebesar 41 persen dibandingkan dengan 2021, didukung oleh pendanaan hingga 180.000 dolar AS yang didistribusikan melalui Dana Dukungan Petani Kecil RSPOs (RSSF).

Baca juga: Akhiri Tren Penurunan, Produksi Sawit Tahun Ini Diprediksi Meningkat

Untuk memenuhi permintaan sertifikasi yang semakin meningkat di kalangan petani kecil, lanjutnya, antara November 2022 dan Oktober 2023, hampir 141.000 dolar disalurkan ke 17 proyek petani kecil terutama untuk mengimbangi biaya audit sertifikasi sehingga memberikan manfaat bagi lebih dari 5.000 petani.

Sementara itu, WWF Indonesia Sustainable Palm Oil Project Leader Angga Prathama Putra menyebutkan pihaknya telah berkolaborasi dengan 1.000 petani sawit guna penerapan praktik sawit berkelanjutan, di mana sebanyak 700 petani sawit telah berhasil memperoleh sertifikat RSPO, serta telah memetakan ketelusuran untuk 247 petani dengan produksi mencapai 1.402 ton CPO.

Pekerja melakukan sortasi terhadap Tandan Bush Segar (TBS) yang diproses lebih lanjut di Pabrik Kelapa Sawit.ANJT Pekerja melakukan sortasi terhadap Tandan Bush Segar (TBS) yang diproses lebih lanjut di Pabrik Kelapa Sawit.

"Kami juga sedang menerima anggota baru bagi petani sawit sebanyak 490 petani,” katanya.

Bahkan untuk meningkatkan serapan CSPO, lanjutnya, WWF juga telah menginisiasi dengan 46 pelaku bisnis, yang mana 11 pelaku di antaranya berkomitmen dalam meningkatkan produksi minyak sawit berkelanjutan.

Baca juga: Selaraskan Langkah Bersama, Mentan Ajak Berbagai Pihak Perkuat Sektor Kelapa Sawit Indonesia

"Selain itu telah mengajak 3 pabrik kelapa sawit dalam upaya mengajak konsumen dalam menggunakan produk minyak sawit berkelanjutan," katanya.

Sustainability Officer Asian Agri Doris Sukanto menambahkan pihaknya memiliki komitmen mengembangkan sektor minyak sawit berkelanjutan yang mana saat ini, semua perkebunannya yang berada di provinsi Sumatra Utara, Riau dan Jambi, serta skema perkebunan rakyatnya telah disertifikasi RSPO.

"Perusahaan memiliki komitmen dalam jangka panjang untuk membantu 5.000 petani swadaya mencapai Sertifikasi RSPO pada 2030," katanya.

Komitmen tersebut dilakukan melalui Program Smallholder Inclusion for Better Livelihood & Empowerment (SMILE) untuk membantu petani kecil swadaya dalam meningkatkan hasil panen dan mata pencaharian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com