Adapun infrastruktur gas bumi lainnya berupa Floating Storage and Regasification Unit (FSRU), land based regasification, stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG), dan liquified petroleum gas (LPG) processing plant.
PGN telah merencanakan proyeksi strategis yang hendak direalisasikan, diantaranya gasifikasi kilang, revitalisasi liquified natural gas (LNG) Hub, dan proyek biomethane dengan target untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi secara masif.
Oleh karena itu, PGN berharap, dengan pengembangan bisnis-bisnis baru tersebut dapat meningkatkan volume gas.
Baca juga: PGN Catat Laba Bersih 198,5 Juta Dollar AS di Triwulan III 2023
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan, PGN akan menahkodai perseroan dalam menghadapi tantangan volatilitas perekonomian dan dunia energi.
"Perseroan juga akan meningkatkan terobosan dan efisiensi pada seluruh program kerja PGN," ujar Arief.
Arief menilai, diperlukan dukungan dari pemerintah dan seluruh stakeholder dalam mencapai seluruh target tersebut.
Sebagai informasi, PGN telah melaksanakan mandat pemerintah dalam Program Strategis Nasional, yakni membangun infrastruktur jargas rumah tangga. Saat ini, PGN telah mengembangkan 834.165 sambungan rumah (SR) di Indonesia.
Ia mengatakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun yang menantang bagi PGN, mengingat kondisi global yang masih dinamis terutama dalam sektor energi.
"Sehubungan dengan program pemerintah untuk menekan defisit neraca migas dan menuju target Net Zero Emission (NZE) di masa transisi energi, PGN diharapkan terus positif dalam melaksanakan kapabilitas dalam utilisasi gas bumi di seluruh sektor,” ujar Rachmat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.