Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Hulu Mahakam Tahan Laju Penurunan Produksi Migas

Kompas.com - 16/11/2023, 14:32 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mencatatkan produksi minyak sebesar 26.251 barel minyak per hari (bopd) dan gas sebesar 530 juta kaki kubik gas per hari (mmscfd) hingga Oktober 2023 (year to date).

"Selama beberapa tahun terakhir, kami berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah yang tinggi dan mempertahankan tingkat produksi pada lapangan-lapangan migas yang sudah mature," ujar General Manager PHM Setyo Sapto Edi dalam keterangannya, Kamis (16/11/2023).

Ia menuturkan, sebagian besar lapangan-lapangan minyak dan gas di Wilayah Kerja (WK) Mahakam telah mature dan masuk ke fase penurunan produksi alamiah (natural decline).

Baca juga: Produksi Minyak Masih di Bawah Target, Ini Upaya SKK Migas

Maka upaya pengoptimalan teknis operasi pun dilakukan untuk menggenjot produksi migas dari WK Mahakam. Salah satunya dilakukan dengan penerapan berbagai inovasi dan teknologi guna meningkatkan recovery rate dari sumur-sumur migas yang ada.

"Selain itu, kami juga menerapkan praktik-praktik engineering terbaik dalam memelihara dan meningkatkan kehandalan fasilitas operasi dan produksi migas yang sudah berumur puluhan tahun," ungkapnya.

WK Mahakam merupakan blok migas terminasi yang telah berproduksi hampir 50 tahun dengan natural declining rate yang tinggi di kisaran 50 persern per tahun.

Baca juga: Produksi Migas Pertamina Hulu Mahakam Meningkat Per Kuartal III-2023

PHM pun melakukan berbagai upaya guna menahan laju penurunan produksi tersebut, memperpanjang usia produksi hingga masa akhir kontrak dengan tetap mempertahankan tingkat keekonomian, memperhatikan aspek efisiensi, dan terus memelihara aspek keselamatan.

Seiring dengan WK Mahakam adalah blok migas yang sudah mature, pemerintah memberikan insentif kepada PHM berupa perubahan Kontrak Bagi Hasil dan keringanan pajak. Tujuannya mengurangi beban biaya agar operator dapat memproduksi migas dengan ekonomis sampai akhir masa kontraknya.

Insentif hulu migas merupakan stimulus yang diberikan oleh pemerintah kepada pelaku industri hulu migas untuk mengurangi pembiayaan/beban operasi, sehingga pelaku industri dapat lebih agresif melaksanakan program kerja untuk meningkatkan produksi, serta memelihara tingkat keekonomian aset.

Baca juga: Kurangi Impor Peralatan Industri Migas, PT Katup Resmikan Pabrik Baru di Cikarang

Menurut Setyo, pemberian insentif dari pemerintah ke WK Mahakam di awal 2021 telah memberikan kemampuan bagi blok migas ini untuk melanjutkan program kerja pengembangan secara lebih ekstensif, termasuk menjalankan program eksplorasi yang ditujukan untuk membuka potensi prospek cadangan migas di WK Mahakam.

Dengan adanya insentif, PHM dapat lebih banyak melaksanakan kegiatan pembangunan platform baru, pengeboran dan menjamin keberlanjutan rencana pengembangan lapangan serta eksplorasi.

"Bagi PHM, insentif merupakan stimulus dan perhatian khusus dari pemerintah untuk meningkatkan produksi PHM untuk ketahanan energi nasional, memaksimalkan recovery cadangan dan sumber daya Blok Mahakam, dengan tetap memberikan tingkat pengembalian investasi yang wajar kepada investor dan nilai bagi semua pemangku kepentingan," pungkas Setyo.

Baca juga: Pertamina Hulu Energi Jaga Laju Produksi Migas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com