"Secara terukur, kami menentukan nilai tambah yang dapat kami hadirkan dalam sebuah produk, mengidentifikasi gap, sekaligus memastikan bahwa baik bisnis maupun pelanggan merasa bahagia dan puas," jelas Yosua.
Pada tahap strategi akan diputuskan langkah paling efisien untuk mengeksekusi sebuah produk, yakni apakah akan membangun produk dari awal, membeli teknologi yang ada, atau meminjam komponen tertentu?
Baca juga: Gelar UMKM Merah Putih 2023, Bank Mandiri Targetkan 2.000 UMKM Bisa Go Digital
Eksplorasi ide dilakukan agar produk yang dihasilkan unik dan memiliki inovasi yang disruptif.
Pada tahapan selanjutnya, tim produk (UI/UX designer, UX writer, dan Product Manager) menjadi kunci dalam menerjemahkan strategi ke desain yang menarik.
Proses desain biasanya subjektif, bergantung pada preferensi individu. Namun, tutur Yosua, pihaknya selalu mengandalkan data sebagai landasan dari setiap keputusan desain yang diambil.
Tahap ini juga berfokus pada eksplorasi tampilan produk agar memiliki keunikan dari produk kompetitor, sembari tetap mempertahankan aspek fungsional dan responsif yang diinginkan.
Baca juga: OJK Minta Perbankan Gunakan Dividen untuk Perkuat Keamanan Digital
Selain itu, tahap desain juga melibatkan pengujian langsung dengan pengguna untuk memastikan desain memberikan pengalaman terbaik dan solusi tepat.
Selanjutnya, dalam tahap pengembangan, tim engineering, termasuk Developer dan QA engineer,
melakukan pemrograman, pengujian, dan iterasi produk hingga siap diluncurkan.
Yosua menekankan pentingnya memonitor dan memastikan bahwa produk tidak hanya mencapai
tujuannya, tetapi juga dapat berkelanjutan.