Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minat Deposito di Bank Digital Masih Tinggi

Kompas.com - 09/11/2023, 18:13 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengatakan, minta masyarakat untuk menggunakan produk deposito di bank digital masih tinggi.

Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengungkapkan, minat nasabah Bank Jago untuk mengakses produk deposito masih tinggi. Sebagai gambaran, deposito Bank Jago mencakup 30 persen dari total sumber dana.

"Saya pikir demand-nya baik kok," kata dia saat ditemui di Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Baca juga: Apa Itu Deposito? Ini Pengertian dan Keuntungannya

Ia menambahkan, pada umumnya nasabah mengambil depostio dalam jangka waktu pendek.

Adapun, sebagian besar nasabah perbankan pada umumnya memiliki deposito dengan rentang mulai dari 1-3 bulan. Sedangkan, sebagian kecil lainnya memilih waktu hingga 6 bulan.

"Itu memang nature dari deposito di Indonesia, yang individual. Mungkin kalau perusahaan agak beda," imbuh dia.

Sebagai catatan, deposito Bank Jago memiliki minimal saldo penempatan sebesar Rp 1 juta dengan besaran bunga 5 persen per annum atau per tahun.

Lebih jauh, Arief menjelaskan, Bank Jago saat ini fokus pada pengumpulan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) yang mendominasi hingga 70 dari sumber dana.

Untuk mendorong CASA, pihaknya akan meningkatkan kemudahan dari sisi kapabilitas transaksi serta penambahan fitur.

Bank Jago juga melengkapi fasilitas yang belum ada, misalnya layanan bank devisa. Bank dengan sandi bursa ARTO ini sedang berproses untuk mendapatkan izin menjadi bank devisa.

Arief berharap, tahun depan Bank Jago sudah dapat menjadi bank devisa, sehingga dapat lebih menawarkan banyak layanan.

"Itu semua pasti akan meningkatkan pertumbuhan dari funding dari tabungan," imbuh dia.

Baca juga: Incar Talenta Digital Siap Kerja, Bank Jago Luncurkan Jago Digital Academy

Sebagai informasi, Bank Jago telah mengumpulkan laba bersih Rp 50 miliar sampai kuartal III-2023.

Jumlah tersebut tumbuh 24 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 41 miliar.

Sementara itu dari sisi dana pihak ketiga (DPK), Bank Jago telah membukukan Rp 10,3 triliun sampai akhir September 2023.

Angka tersebut tumbuh 41 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,3 triliun.

Baca juga: Soal Bunga Deposito Bank Digital yang Tinggi, LPS: Kami Tak Bisa Larang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com