Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Minat Wisata Meningkat, Sektor Pariwisata Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia

Kompas.com - 12/11/2023, 14:24 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dinilai memiliki potensi untuk mendukung perekonomian nasional.

Mengutip Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, pertumbuhan ekonomi digital Tanah Air didorong oleh para pelaku teknologi, salah satunya online travel yang pascapandemi Covid-19 berkembang begitu pesat dengan adanya fenomena rebound travel.

Saat ini, penetrasi online travel di Indonesia bahkan mencapai 45 prsen dan diproyeksikan dapat menyentuh 12 miliar total travel market pada 2025.

Baca juga: Promo Tiket.com, Tiket Pesawat ke Bali Mulai Rp 380.000

Kemenparekraf RI mencatat, pada semester pertama 2023, kunjungan wisatawan Indonesia meningkat 12,57 persen dibandingkan dengan 2022, sementara jumlah kunjungan wisatawan asing pada Juli 2023 meningkat hingga 196,85 persen.

Selain itu, target kunjungan wisatawan asing pada 2023 yang awalnya ditetapkan sebesar 7,4 juta telah direvisi menjadi 8,5 juta, dan bahkan berpotensi untuk meningkat hingga mencapai 14 juta pada puncak musim liburan akhir tahun.

“Minat wisata yang terus menguat juga tecermin dalam performa bisnis tiket.com. Pada semester pertama 2023, terjadi peningkatan sebesar 20 persen dalam jumlah transaksi pengguna dan peningkatan 40 persen dalam spending per customer dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022," ujar Chief Executive Officer tiket.com George Hendrata dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (12/11/2023).

George menjelaskan bahwa berbagai program unggulan tiket.com yang menyediakan stimulus untuk membantu masyarakat menikmati liburan lebih ekonomis pun terus menjadi incaran, termasuk BCA tiket.com Travel Fair yang digelar pada September 2023. Acara ini dihadiri lebih dari 4.500 pengunjung.

"Penyelenggaraan program tersebut menunjukkan minat masyarakat untuk berwisata yang begitu besar, terutama pada destinasi internasional. Hal ini juga terlihat dari nilai transaksi tiket pesawat, akomodasi, dan aktivitas wisata selama program tersebut berlangsung," tambahnya.

Kala itu, kata George, Jepang berada di urutan pertama sebagai destinasi favorit diikuti oleh Singapura, Hong Kong, dan juga Australia.

Baca juga: Promo Tiket Pesawat di BCA Tiket.com Travel Fair 2023, ke Singapura PP Rp 1,3 Juta

George melanjutkan, program Online Tiket Week (OTW) dari tiket.com yang identik dengan Harga Gledek ini juga terus menarik minat pelanggan.

"Dalam gelaran kedua OTW pada 2023, tiket.com bahkan mencatat adanya peningkatan pada transaksi pengguna baru dan tingkat transaksi per harinya dibandingkan periode OTW pada Maret 2023. Peningkatan ini khususnya terlihat dominan dari sisi transaksi untuk tiket penerbangan dan juga pemesanan akomodasi," jelasnya.

Destinasi yang menjadi favorit kata George adalah Bali dan Medan untuk area domestik, sedangkan internasional didominasi oleh Malaysia, Singapura, Thailand, dan Jepang.

"Pencapaian ini tentunya menunjukan bahwa sektor pariwisata memiliki potensi yang besar dan berkelanjutan. Dengan tingginya antusiasme wisata masyarakat dan perkembangan online travel, tiket.com optimistis sektor pariwisata akan terus memberi kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia," sambungnya.

Peran platform digital

Optimisme pertumbuhan industri pariwisata, kata George, juga terlihat dari begitu tinggi penyerapan lapangan kerja yang dapat mencapai 10 sampai 12 juta orang dengan adanya lebih dari 10 juta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pariwisata.

 

Adanya nline travel agent (OTA) memudahkan masyarakat untuk berwisata.Dok tiket.com Adanya nline travel agent (OTA) memudahkan masyarakat untuk berwisata.

Hadirnya UMKM dinilainya penting untuk pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia yang dapat menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi, dan memperluas akses pasar.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com