Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatihan "Welding" untuk Kebutuhan Perusahaan Tambang Digelar di Kaltim

Kompas.com - 20/11/2023, 13:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Anak usaha PT ABM Investama (ABM) Tbk, yakni PT Sanggar Sarana Baja (SSB), meluluskan 15 peserta Welding Development Program (WDP) di Kalimantan Timur.

Program ini merupakan kegiatan kedua yang telah dijalankan selama periode 2023 setelah sebelumnya digelar di Sangatta, Kalimantan Timur pada awal tahun ini. Di samping itu, ada pula Machining Development Program (MDP) di Training Center SSB Kariangau, Balikpapan.

Program WDP telah berlangsung sejak 19 Juli 2023 dan dimulai dengan pelatihan pengelasan (welding) hingga 3G Shielded Metal Arc Welding (SMAW) di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Serang. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pengelasan hingga posisi 6G sampai dengan On the Job Training yang berlangsung di Training Center SSB Cikupa hingga 16 November 2023.

Baca juga: ABMM Fokus Terapkan ESG, Rehabilitasi Lahan hingga Kelola Limbah Sawit

Ilustrasi kegiatan welding atau pengelasan di lokasi operasional perusahaan tambang. SHUTTERSTOCK/KING ROPES ACCESS Ilustrasi kegiatan welding atau pengelasan di lokasi operasional perusahaan tambang.

WDP merupakan program CSR yang diselenggarakan untuk mendidik pemuda dengan usia produktif agar siap bersaing di dunia kerja.

Pada periode ini, peserta yang lulus WDP di antaranya 9 berasal dari Papua dan 6 lainnya Pulau Jawa. Setiap tahunnya, SSB menyasar seluruh wilayah operasionalnya guna memberikan pelatihan dalam mengembangkan keterampilan sekaligus menciptakan SDM unggul.

WDP menjadi inisiasi SSB untuk membantu lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan D-III guna meningkatkan technical skill dan soft skill. Sejak diselenggarakan pada 2017, SSB berhasil meluluskan lebih dari 150 peserta di area operasional perusahaan.

Program ini berhasil memberikan kesempatan kepada peserta untuk menjadi tenaga kerja kompeten.

Baca juga: Pemerintah Mau Lelang 10 Wilayah Tambang Minerba, IMA: Kesempatan Dapat Mineral Kritis untuk EV dan EBT

Sebagai salah satu program pionir CSR SSB, WDP melatih tenaga las berkualitas yang terdiri dari 15 persen teori dan 85 persen praktik.

Adapun materi teknik pengelasan yang didapatakan, yakni Shielded Metal Arc Welding (SMAW), Gas Metal Arc Welding (GMAW), Flux Core Arc Welding (FCAW), serta Arc Gouging.

Peserta didorong untuk memahami pengelasan agar meningkatkan skill dan siap bersaing di dunia kerja, dibekali untuk memprioritaskan keselamatan bekerja, serta patuh terhadap aturan kerja tim.

Peserta yang lulus dapat menjadi tenaga kerja dan memberikan kontribusi kepada daerah operasional bisnis SSB.

Baca juga: Kata Bos Freeport, Tambang RI Paling Maju se-ASEAN

“Welding Development Program merupakan program yang dilakukan SSB untuk memberikan pelatihan kepada peserta usia produktif agar siap bekerja. Melalui program ini, SSB telah menyiapkan talent yang baik dan kompeten,” ujar Direktur Sanggar Sarana Baja Johan Budisusetija dalam keterangannya, Senin (20/11/2023).

“Melalui program ini (WDP), kami berharap peserta yang lulus dapat bersaing dan menunjukkan keunggulannya dalam lingkup pekerjaan. SSB tentunya terus menjadi wadah untuk mendorong generasi muda bertalenta agar memaksimalkan kemampuannya, sehingga mereka unggul di setiap bidang," imbuh Johan.

Program ini sekaligus memberikan ilmu yang bervariasi dan mengajak peserta untuk bekerja secara tim dan patuh terhadap nilai-nilai penting untuk menjadikan safety sebagai budaya dengan menjaga keamanan dan keselamatan selama bekerja seperti yang selalu diterapkan oleh semua karyawan SSB, tutur Johan.

SSB juga secara aktif mengembangkan lini bisnisnya. Saat ini SSB menggencarkan peluncuran produk-produk unggulan.

Baca juga: Diminati Usaha Tambang, Penjualan Isuzu D-Max dan MU-X Naik

Terbaru, SSB menghadirkan Optiload 120 meter kubik untuk muatan material batu bara guna menjawab kebutuhan operasional industri yang tinggi, khususnya di operasional pengangkutan batu bara alias hauling.

Melalui Optiload 120 meter kubik, beban material dapat terdistribusi dengan baik dan mampu meningkatkan kapasitas payload hingga 19,5 persen. Perusahaan pun turut menyediakan Optiload 70m3 untuk material Overburden (OB) sebagai bagian dari solusi operasional hauling.

“Optiload 120 meter kubik biasanya digunakan untuk mengangkat batu bara, dikembangkan untuk memaksimalkan potensi muatan armada dengan berat yang lebih ringan. Dengan begitu, konsumsi bahan bakar dan produktivitas alat di lapangan akan lebih efektif dan efisien,” terang Johan.

Untuk mendukung mobilitas pekerja tambang, perusahaan turut mengembangkan bus jenis Manhaul yang berfungsi untuk membawa pekerja tambang dari satu lokasi ke lokasi lain.

Baca juga: Jokowi Minta Perusahaan Merehabilitasi Lahan Pasca Tambang

Produk besutan SSB ini didesain dengan kerangka konstruksi yang kokoh, sehingga telah memenuhi standar internasional agar tahan guling atau Roll Over Protection Structure (ROPS). Secara regulasi, Manhaul telah memenuhi aturan pemerintah dalam operasi tambang untuk menjamin keselamatan pekerja dan kemudahan mobilitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com