Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Digital Berebut Kumpulkan Tabungan Nasabah Baru

Kompas.com - 20/11/2023, 18:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri bank digital berupaya mengumpulkan sebanyak-banyaknya dana murah alias current account saving acount (CASA) yang terdiri dari tabungan dan giro dari para nasabah bank.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin mengatakan, secara umum industri perbankan kesulitan mencari CASA.

CASA jadi penting lantaran bisa jadi fondasi perbankan untuk menyalurkan kredit jangka panjang.

Dana murah tersebut memiliki sifat yang berbeda dengan deposito dan dana institusi. Keduanya memiliki sifat yang cenderung singkat dalam menjaga likuiditas bank.

"Dengan bank digital ini, saya lihatnya (pengumpulan) CASA-nya enak banget, gurih banget," kata dia saat ditemui di Medan, Minggu (19/11/2023).

Baca juga: Bikin Bank Digital, Astra-WeLab Luncurkan Bank Saqu

Ia menambahkan, meskipun dana nasabah hanya berkisar antara Rp 100.000-500.000, tapi jumlah nasabah yang besar membuat dana pihak ketiga (DPK)yang dikumpulkan menjadi besar.

"Potensinya cukup besar untuk bank digital, artinya ya namanya sudah ada gula ada semua udah deh main semua, tapi tidak mudah," terang dia.

Dengan begitu, bank digital memberikan berbagai penawaran menarik untuk membuat calon nasabah membuka rekening di bank digital.

Sebagai contoh, PT Bank Jago Tbk (Bank Jago) memiliki produk GoPay Tabungan yang bekerja sama dengan ekosistem GoTo. Produk tabungan ini menawarkan bunga hingga 2,5 persen per tahun.

Baca juga: Persaingan Ketat, Bank Digital Perlu Cari Ceruk Pasar Baru

 


Sementara itu, bank digital baru besutan Astra-WeLab bernama Bank Saqu menawarkan produk tabungan Saku Booster yang memberikan suku bunga hingga 10 persen per tahun.

Bank Neo Commerce melalui produk tabungan auto-debit Neo Wish menawarkan suku bunga mencapai 6 persen per tahun.

Adapun, Blu by BCA melalui produk tabungan blusaving atau bluGether memiliki suku bunga 3 persen per tahun dan dapat lebih tinggi tergantung dengan penempatan uang.

Di sisi lain, Allo Bank menawarkan suku bunga tabungan mencapai 4 persen per tahun untuk produk Allo Prime.

Allo Bank juga memiliki tabungan Allo Grow yang menawarkan suku bunga sampai 6,5 persen per tahun tergantung dengan periode penyimpanannya.

Baca juga: Riset: Rata-rata Cicilan Paylater Masyarakat Indonesia Kurang dari Rp 1 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com