Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kebijakan Ketahanan Pangan Indonesia 2024, Tantangan dan Anggaran

Kompas.com - 30/11/2023, 13:59 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

“Semua tantangan itu menciptakan lanskap yang menantang bagi peningkatan produksi pangan yang efisien dan berkelanjutan,” tulis Kemenkeu.

Hambatan lainnya adalah rantai pasok pangan. Sebab, dinamika geopolitik, disparitas pasokan antarwaktu dan antarwilayah, serta ketidakpastian iklim dan cuaca mampu menghambat kelancaran rantai pasok.

“Pada gilirannya, persoalan itu dapat mempengaruhi ketersediaan dan stabilitas harga pangan,” tulis Kemenkeu.  

Pemerintah berharap, penanganan masalah itu dapat membuat rantai pasok pangan lebih tangguh dan responsif terhadap perubahan kondisi eksternal. 

“Oleh karena itu, optimalisasi produksi dan perbaikan rantai pasok pangan menjadi fokus utama dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia,” tulis Kemenkeu.

Baca juga: Dukung Transformasi Ekonomi dan Layanan Dasar, Kemenkeu Paparkan 5 Arah Pembangunan Infrastruktur 2024

Anggaran dan target output

Kemenkeu menerangkan, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk ketahanan pangan. Anggaran ini secara khusus difokuskan untuk peningkatan ketersediaan, aksesibilitas, dan stabilitas harga pangan di Indonesia. 

“Fokus utama dari alokasi anggaran adalah untuk memastikan pasokan pangan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tulis Kemenkeu.

Pada saat yang sama, upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat dapat menciptakan sistem yang memudahkan masyarakat mendapatkan akses terhadap pangan. 

Selain itu, upaya ketahanan pangan yang dilakukan pemerintah diarahkan untuk stabilisasi harga pangan. Dengan begitu, fluktuasi harga dapat dikelola secara efektif serta memberikan kepastian dan perlindungan terhadap daya beli konsumen. 

“Dengan mengalokasikan dana secara strategis untuk tiga aspek kunci itu, pemerintah berkomitmen menciptakan lingkungan yang mendukung ketahanan pangan nasional secara holistik, memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya,” tulis Kemenkeu.

Baca juga: Kemenkeu Sebut Sektor Keuangan RI Belum Berkembang, Apa Sebabnya?

 

Kemenkeu menuliskan, serangkaian target output menjadi prioritas untuk mencapai tujuan ketahanan pangan yang lebih kuat. 

Kawasan pertanian menjadi fokus utama dengan target luas area padi sebesar 304.000 hektar (ha), jagung seluas 90.000 ha, dan kedelai seluas 184.650 ha. Sedangkan untuk meningkatkan akses dan ketersediaan pangan, dilakukan melalui pengembangan 100 Desa Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA). 

Di sektor perikanan, upaya ramah lingkungan dalam menangkap ikan ditunjukkan melalui bantuan alat penangkap ikan sebanyak 17.000 unit dan penyediaan 300 unit chest freezer. Selain itu, diadakan juga pelatihan bagi 29.173 orang dalam masyarakat kelautan dan perikanan. 

Dalam konteks pertanian tambak, Kemenkeu menerangkan bahwa langkah pemerintah merehabilitasi saluran tambak sebanyak 10 unit adalah hal yang penting. 

Tidak hanya itu, pemerintah juga meningkatkan infrastruktur irigasi. Hal ini terlihat dari pembangunan jaringan irigasi seluas 4.000 ha melalui pusat dan 25.328 ha melalui daerah serta pembangunan 23 bendungan lanjutan dan 1 bendungan baru. Rehabilitasi jaringan irigasi mencakup area seluas 38.000 ha melalui pusat dan 96.779 ha melalui daerah.

Baca juga: Jadi Tulang Punggung Perekonomian, UKM Didorong Kemenkeu Tembus Pasar Ekspor

Upaya itu diperkuat dengan pembangunan dan rehabilitasi sumber air sebanyak 3.573 unit, jalan pertanian sebanyak 3.624 unit, serta fasilitas olahan pakan ternak sebanyak 459 unit. 

Seiring dengan itu, pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana dilakukan di 65 pelabuhan perikanan, 184 balai benih, dan dana ketahanan pangan dan pertanian dialokasikan untuk 1.350 kelompok masyarakat. 

“Dengan target yang konkret dan beragam ini, kebijakan ketahanan pangan 2024 mengejar visi yang komprehensif untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, akses yang adil, dan infrastruktur yang mendukung di seluruh Indonesia,” tulis Kemenkeu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com