Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Dampak Boikot Produk Israel ke Indonesia | Mendag Izinkan TikTok Duet dengan Tokopedia

Kompas.com - 08/12/2023, 05:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

1. Boikot Produk Israel, Begini Dampaknya ke Indonesia

Aksi boikot produk Israel semakin ramai dilakukan di dalam negeri. Bagaimana dampaknya terhadap ekonomi Indonesia?

Direktur Segara Institut Pieter Abdullah Redjalam menilai, aksi tersebut bisa berdampak besar pada kelangsungan usaha dan bisnis perusahaan di tanah air. Apalagi, jika perusahaan tersebut mempekerjakan tenaga kerja Indonesia dan menggunakan bahan baku dari dalam negeri.

“Yang jelas, pemerintah punya kewajiban untuk melindungi semua unit usaha di Indonesia, karena mereka kan bayar pajak,” kata Pieter di Jakarta, Selasa (5/12/2023).

“Pemerintah harus memberikan perlindungan juga kepada mereka yang produknya diboikot,” tambahnya.

Menurut Pieter, langkah boikot tentu harus dipikirkan dampaknya, mengingat hal tersebut berpotensi menimbulkan badai PHK pada perusahaan-perusahaan yang terpengaruh. Hal ini, tentu butuh peran pemerintah memberikan arahan mengenai aksi boikot yang akan mengganggu iklim bisnis kedepannya.

“Pemerintah harus mengeluarkan arahan yang jelas atau daftar (produk) yang diboikot apa saja. Kalau tidak begitu, akan keluar daftar gelap yang berujung pada persaingan usaha tidak sehat,” lanjut dia.

Selengkapnya klik di sini.

2. Semua Bank "Diramal" Jadi Digital dalam 10-20 Tahun ke Depan

Dalam 10 tahun hingga 20 tahun mendatang, semua industri perbankan "diramalkan" sudah menggunakan teknologi digital. Hal ini terjadi lantaran pergeseran industri perbakan terus terjadi. Hal itu disampaikan Direktur Segara Institute Piter Abdullah Redjalam di Jakarta, Selasa (5/12/2023) lalu.

"Bank digital akan terus meningkat baik layanannya dan maupun jumlahnya,” kata Piter.

“Pada kurun waktu tertentu, 10 sampai 20 tahun lagi, kita tidak akan mengenal lagi yang namanya bank digital, karena semua bank sudah menjadi bank digital saat itu,” lanjut dia.

Saat ini pun, mulai banyak bank yang mengembangkan layanan dan beralih ke model bisnis digital.

Sebagian besar bank biasanya menggunakan anak usahanya atau bank kecil yang kemudian berkembang jadi bank digital.

"Saat ini pengembangan dan pendirian bank digital terus berlangsung dan merupakan tahap awal persaingan bank di era digital," kata Piter.

Selengkapnya klik di sini.

3. BPK Temukan Indikasi Fraud di Cucu Usaha, Semen Indonesia Tegaskan Komitmen GCG

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) menegaskan komitmennya untuk menjalankan kegiatan bisnis sesuai prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) dan menjunjung tinggi asas kepatuhan hukum, etika, dan integritas.

Hal ini dilakukan usai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan indikasi adanya fraud pada periode 2018 - 2019 yang terjadi di entitas bisnis di bawah anak usaha SMGR (cucu Perusahaan).

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, pihaknya telah menempuh langkah-langkah secara internal dalam bentuk audit investigasi, serta proses hukum untuk menindak lanjuti kasus tersebut telah dilakukan sejak akhir tahun 2019.

“SMGR juga telah memeriksa jajaran manajemen entitas terkait dan memberikan sanksi berupa pemberhentian dari jabatan,” kata Vita dalam siaran pers, Kamis (7/12/2023).

Vita mengatakan, hingga saat ini, proses hukum masih berlanjut dan SMGR terus melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap penyelesaian kasus tersebut.

Selengkapnya klik di sini.

4. Mendag Blak-blakan Alasan Izinkan TikTok Duet dengan Tokopedia

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebutkan, pihaknya mengizinkan TikTok untuk menjalin kerja sama dengan pemain lokal di Indonesia. Pernyataannya itu merespons informasi bahwa TikTok berencana menggandeng perusahaan niaga elektronik (e-commerce) Tokopedia milik GoTo.

“Boleh. Kalau kerja sama dengan yang lokal bisa,” kata Zulkifli Hasan saat ditemui usai kegiatan peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030 di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis (7/12/2023).

Menurut dia, hingga sejauh ini belum ada izin yang diajukan oleh pihak TikTok terkait pelaksanaan e-commerce, sehingga tidak ada perizinan yang diurus oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Namun, ia menggarisbawahi bahwa perizinan yang bisa dilakukan oleh TikTok adalah berupa skema kerja sama, bukan perizinan baru. “Kalau sebagai izin baru tidak boleh. Tapi, kalau kerja sama dengan lokal, boleh,” tambah dia.

Selengkapnya klik di sini.

5. Mulai 1 Januari 2024, Penjualan Kartu Multi Trip MRT Jakarta Disetop

PT MRT Jakarta (Perseroda) tidak lagi menjual Kartu Jelajah Berganda/Multi Trip Ticket (MTT) mulai 1 Januari 2024.

"Hal ini sejalan dengan rencana PT MRT Jakarta dalam memulai era pembayaran digital yang akan memberikan nilai tambah bagi para pelanggan setia MRT Jakarta," tulis akun X MRT Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Kendati demikian, kartu MTT MRT Jakarta yang sudah ada masih dapat digunakan sebagai metode pembayaran untuk naik MRT Jakarta hingga 31 Oktober 2024

Selain itu MTT MRT Jakarta yang sudah ada juga masih dapat diisi saldonya melalui loket ataupun Ticket Vending Machine yang ada di Stasiun MRT Jakarta.

Bagi pemilik kartu MTT MRT Jakarta yang ingin mengambil saldo kartu menjadi uang tunai, dapat datang ke loket yang ada di Stasiun MRT Jakarta untuk dilakukan refund sesuai dengan nominal saldo yang terdapat di dalam kartu.

Selengkapnya klik di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Whats New
Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com