Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Naik Usai Rilis Data Ekonomi Terbaru AS

Kompas.com - 22/12/2023, 09:28 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia menguat pada akhir perdagangan Kamis (21/12/2023) waktu setempat atau Jumat (22/12/2023) pagi WIB didukung pelemahan dollar AS.

Selain itu, penguatan terjadi berkat data ekonomi terbaru Amerika Serikat (AS) memicu ekspetasi bahwa bank sentral AS atau Federall Reserve (The Fed) bakal mulai memangkas suku bunganya pada Maret 2024 mendatang.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi sebesar 2.043,79 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange naik 0,2 persen menjadi sebesar 2.051,30 dollar AS per ons.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 22 Desember 2023

Data ekonomi terbaru menunjukkan produk domestik bruto (PDB) riil AS tumbuh 4,9 persen secara tahunan pada kuartal terakhir, direvisi turun dari angka yang dilaporkan sebelumnya sebesar 5,2 persen. Sementara klaim pengangguran mingguan sedikit meningkat.

"Data PDB agak melemah dan harga emas naik. Pasar menginginkan poros Fed yang sedang berkembang," kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.

Pasar memperkirakan peluang sebesar 83 persen untuk kemungkinan The Fed mulai melakukan kebijakan penurunan suku bunga pada Maret 2024, menurut alat CME FedWatch. Proyeksi peluang itu naik dari 79 persen sebelum data ekonomi terbaru AS dirilis.

Seperti diketahui kebijakan suku bunga The Fed memang sangat mempengaruhi pergerakan harga emas.

Baca juga: Harga Emas Antam 21 Desember 2023 Susut Rp 4.000 Per Gram

Ketika suku bunga naik, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.

Sebaliknya, ketika suku bunga melemah maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik.

Sementara itu, pada perdagangan kemarin, indeks dollar AS melemah 0,5 persen. Pelemahan ini membuat harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan minat pada emas.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS atau U.S Treasury tenor 10 tahun juga melemah mendekati level terendah dalam lima bulan. Pelemahan ini membuat emas yang tak memberikan imbal hasil turut menarik bagi investor.

Baca juga: Naik Rp 7.000 Per Gram, Ini Rincian Harga Emas Antam 20 Desember 2023

Kini fokus pelaku pasar beralih ke data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang akan dirilis pekan ini, di mana data ekonomi tersebut akan memberikan gambaran terkait kebijakan suku bunga The Fed ke depannya.

Emas akan terus mempertahankan tingkat harga di atas 2.000 dollar AS, dan harapan kami dengan penurunan tekanan inflasi maka akan terus mendorong pergerakan sideways ke arah emas yang lebih tinggi," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com