JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan melemah pada Jumat (22/12/2023).
Sebelumnya, IHSG pada penutupan Kamis (21/12/2023) berakhir di zona merah pada level 7.209,61 atau melemah 0,14 persen (10,04 poin).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, jelang akhir tahun 2023, Bank Indonesia (BI) mempertahankan tingkat suku bunga acuannya.
Baca juga: IHSG Melemah di Akhir Sesi ke Level 7.209,61
Menurut dia, keputusan tersebut sebagai upaya dalam menjaga ketidakpastian global sehingga ini akan memperkuat nilai tukar rupiah.
“Pasar menilai keputusan tersebut tidak terlepas dari tekanan eksternal yang mulai mereda pasca keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) untuk menahan suku bunga acuan,” kata Maximilianus dalam analisisnya.
“Hari ini, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.200 sampai 7.237,” tambah dia.
Sebagai informasi, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Desember 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7 Day Repo Rate sebesar 6 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca juga: IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi
Keputusan tersebut tentunya sebagai upaya BI agar tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability yaitu untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada tahun 2024.
Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG hari ini diperkirakan menguji support minor di sekitar level 7.140. Level support IHSG berada di 7.140, 7.092, 7.041 dan 7.000, sementara level resistennya di 7.255, 7.300 dan 7.356.