JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar saham akan berjalan dalam jalur pertumbuhan ketika pemilihan presiden (pilpres) 2024 berjalan satu putaran.
Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan, pasar saham akan tetap bergerak pada jalur positif ketika tidak banyak terjadi perubahan kebijakan.
"Siapapun presidennya asalkan memang kebijakan itu perubahannya tidak terlalu drastis atau manuvernya tidak terlalu jungkir balik itu sebenarnya akan tetap positif ke market," kata dia dalam Market Outlook, Rabu (20/12/2023).
Baca juga: Prabowo Mau Jadikan RI Negara Terkaya Keempat Dunia Bila Menang Pilpres
Ia menambahkan, pelaku bisnis pada dasarnya khawatir dengan ketidakstabilan. Ketika pilpres terjadi lebih dari satu putaran, itu akan menjadi kekhawatiran investor.
Oleh karena itu, semakin cepat presiden terpilih pasar saham akan semakin cepat bergerak di jalur pertumbuhan.
"Pasar saham bullish-nya lebih cepat mengekor ke perdagangan dari bursa saham Amerika Serikat," ucap dia.
Ike menceritakan, pasar saham di Amerika Serikat telah menembus rekor perdagangan baru berkali-kali. Fenomena itu disebut Santa Claus rally.
Berbeda, pasar saham Indonesia belum menunjukkan kinerja yang maksimal karena kondisi politik yang belum stabil.
"Politik belum stabil, masih masa transisi, pemerintah ke siapa, itu market masih menerka-nerka, mereka mau allout pun jadi masih tunggu," ungkap dia.
Ike memproyeksikan, indeks harga saham gabungan (IHSG) akan tembus rekor tertinggi 7.700 pada 2024 ketika pemilu dapat selesai pada satu putaran.
Baca juga: IHSG Menguat di Akhir Sesi Hari Ini 20 Desember 2023, Rupiah Melemah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.