Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Masyarakat "Kuras" Simpanan, OJK Akui Jumlah Tabungan Masih Tumbuh tapi Melambat

Kompas.com - 22/12/2023, 18:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyakini jumlah tabungan masyarakat yang tercatat sebagai DPK masih tumbuh meskipun terjadi perlambatan.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, perlambatan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tidak serta-merta merujuk pada fenomena masyarakat yang mulai "makan tabungan".

Sedikit informasi, DPK perbankan berasal dari simpanan giro, simpanan tabungan, dan simpanan deposito.

"Lagi-lagi ya, tingkat pertumbuhannya masih terjadi. Artinya ya jumlah yang ada di tabungan ya meningkat. Jadi ya saya tidak mau terlalu jauh menginterpretasi lebih daripada itu," kata dia saat ditemui dalam acara Seminar Nasional Outlook Pereonomian Indonesia 2024, Jumat (22/12/2023).

Baca juga: Ada Fenomena Makan Tabungan, BI Sebut Daya Beli Masyarakat Membaik

Ia menambahkan, fenomena masyarakat yang "makan tabungan" seolah mengindikasikan terdapat penurunan terhadap jumlah tabungan yang ada di perbankan.

Padahal, Mahendra meyakini tidak terjadi penurunan DPK perbankan.

"Kalau yang ditanyakan tadi kan seakan-akan ada penurunan dari tingkat tabungan atau dana pihak ketiga dari perbankan. Faktanya tidak," imbuh dia.

Baca juga: Masyarakat Makan Tabungan, Daya Beli Dinilai Melemah

Lebih lanjut, Mahendra menjelaskan, tahun lalu merupakan masa saat masyarakat mulai bisa terlepas dari pandemi Covid-19. Untuk itu, sektor jasa keuangan baru terlepas dari pandemi.

Oleh karena itu, pertumbuhan kinerjanya cenderung tinggi. Namun hal ini tidak dapat diharapkan terus menerus, karena itu kan tahun pertama pasca pandemi.

Untuk itu, DPK saat ini seharusnya dibandingkan dengan jumlahnya pada kondisi sebelum pandemi.

"Dibandingkan dengan pra pandemi, maka apa yang terjadi di tahun ini itu justru kondisi yang normal," imbuh dia.

Adapun, pertumbuhan DPK tahun ini sampai Desember lebih kecil dari periode yang sama tahun lalu.

"Bukan melemah, kalau melemah itu negatif. Jadi tumbuh tapi lebih rendah dari tahun lali," urai dia.

Baca juga: Daya Beli Tergerus, Masyarakat Kelas Bawah Masih Makan Tabungan

Berdasarkan data OJK, pertumbuhan DPK pada bulan Oktober hanya tumbuh sekitar 3,43 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Jumlah tersebut turun dibandingkan pertumbuhan pada September 2023 yang mencapai 6,54 persen secara tahunan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com