JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaporkan belanja masyarakat tingkat terbawah atau konsumen dengan saldo tabungan di bawah Rp 1 juta menunjukkan perlambatan.
Hal tersebut diiringi dengan tingkat tabungan masyarakat yang terus tergerus.
Head of Strategic Research Bank Mandiri Teguh Yudo Wicaksono mengatakan, tingkat pengeluaran masyarakat kelas bawah meningkat drastis, tetapi tingkat tabungan dibanding 2022 mengalami penurunan.
Baca juga: Strategi Atur Keuangan Hadapi 2024, Lunasi Utang dan Perbanyak Tabungan
Hal tersebut tak lepas dari kegiatan konsumsi masyarakat yang terus direm semasa Covid-19. Hal tersebut membuat tabungan masyarakat kian besar.
"Sehingga yang terjadi adalah akumulasi of saving yang kemudian cukup tinggi pada 2022. Yang terjadi pada 2023 adalah masyarakat mulai menarik tabungannya," kata dia dalam Mandiri Economic Outlook 2023, Selasa (19/12/2023).
Ia memproyeksikan, tingkat tabungan masyarakat tingkat bawah tersebut tidak akan kembali ke posisi 2022 pada waktu singkat.
Dengan begitu, daya konsumsi masyarakat tingkat bawah akan berkurang karena tabungan yang terus tergerus.
Baca juga: Bank Digital Berebut Kumpulkan Tabungan Nasabah Baru
"Dalam bulan-bulan terakhir, fenomena makan tabungan itu mulai berkurang sebetulnya, mulai melandai," imbuh dia.
Meskipun demikian, Teguh menjelaskan, fenomena tersebut tidak akan berpengaruh pada tingkat konsumsi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Pasalnya, sumbangan konsumsi kelas bawah terhadap total konsumsi relatif kecil.