Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] KCI Investigasi Percikan Api di Kolong KRL | Profil Perusahaan China, di Balik Tragedi Tungku Smelter Meledak di Morowali

Kompas.com - 28/12/2023, 05:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

1. KCI Investigasi Munculnya Percikan Api di Kolong KRL Jabodetabek

PT KAI Commuter (KCI) mengkonfirmasi adanya armada KRL Jabodetabek yang terbakar di Stasiun Bojonggede pada Selasa (26/12/2023) malam.

External Relations and Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan mengatakan, kejadian ini terjadi pada KRL Nomor 1387 rute Bogor-Jakarta Kota tepatnya di jalur 1 Stasiun Bojonggede pukul 18.50 WIB.

Akibatnya, armada tersebut dihentikan operasionalnya untuk diinvestigasi lebih lanjut.

Seluruh penumpang KRL tersebut dialihkan ke KRL Nomor 1382 relasi Bogor-Jakarta Kota di Stasiun Bojonggede.

"Imbas kendala tersebut, perjalanan Commuter Line No. 1387 tidak bisa melanjutkan perjalanannya kembali," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (26/12/2023).

Untuk tetap melayani pengguna, KCI menukar rangkaian tersebut dengan rangkaian kereta cadangan.

KCI juga melakukan rekayasa pola operasi KRL Nomor 1388 yang seharusnya perjalanan hingga Stasiun Bogor dijalankan hanya sampai Depok untuk kembali menuju Jakarta.

Selengkapnya klik di sini.

2. Profil Perusahaan China Pemilikc  Smelter yang Tungkunya Meledak di Morowali

Salah satu tungku fasilitas peleburan dan pemurnian (smelter) untuk produk akhir stainless steel yang dioperasikan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT ITSS) mengalami kebakaran dan meledak hebat sekitar pukul 06.15 WITA pada Minggu (24/12/2023).

Adapun tungku yang meledak yakni tungku nomor 41. Akibatnya, 18 orang pekerja meninggal, termasuk beberapa di antaranya karyawan warga negara China.

Indonesia Tsingshan Stainless Steel atau ITSS adalah perusahaan smelter yang dimiliki investor asal China.

Mengutip laman Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian ESDM, pemegang saham pengendali ITSS adalah Tsingshan Holding Group Company Limited.

Kepemilikan saham mereka adalah 50 persen. Pemegang saham terbesar kedua adalah Ruipu Technology Group Company Limited.

Perusahaan China yang bisnis utamanya adalah produsen dan distributor stainless steel ini menggenggam saham sebesar 20 persen di ITSS.

Perusahaan Indonesia yang menjadi pemegang saham di ITSS tercatat hanya PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com