Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran Solar Subsidi Capai 17,46 Juta Kiloliter, Lebih dari Kuota 2023

Kompas.com - 31/12/2023, 16:22 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi melebihi kuota tahun 2023, yakni mencapai 17,46 juta kiloliter (KL).

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, hingga data 28 Desember 2023, penyaluran jenis BBM tertentu (JBT) atau solar subsidi sudah mencapai 102,69 persen dari kuota yang ditetapkan pemerintah.

"Telah tersalurkan JBT minyak solar sebesar 17,46 juta JK atau 102,69 persen dari total kuota sebesar 17 juta KL," ujarnya dalam konferensi pers di Sentul, Bogor, Sabtu (30/12/2023).

Baca juga: Kuota Solar Subsidi Diprediksi Jebol, Pemerintah Diminta Bijak Lakukan Penambahan

Ilustrasi BBM, penyaluran BBM di SPBU.SHUTTERSTOCK/ANDRI WAHYUDI Ilustrasi BBM, penyaluran BBM di SPBU.

Menurutnya, penyaluran solar subsidi yang melebihi kuota tersebut terjadi lantaran adanya peningkatan kegiatan masyarakat usai pandemi Covid-19 berakhir. Peningkatan kegiatan itu mendorong terjadinya peningkatan konsumsi BBM.

"Peningkatan konsumsi BBM tersebut menyebabkan realisasi JBT diperkirakan akan melebihi kuota yang telah ditetapkan pemerintah pada awal tahun 2023," kata Erika.

Ia memperkirakan, penambahan kegiatan masyarakat hingga akhir tahun ini, seperti juga kampanye jelang pemilu, akan membuat penyaluran solar subsidi lebih sekitar 4-5 persen.

Meski demikian, pada 2024 mendatang, pemerintah telah mengantisipasi pendistribusian JBT solar dengan meningkatkan kuota menjadi sebesar 19 juta KL.

Baca juga: Bos Pertamina Sebut Kuota Elpiji 3 Kg dan Solar Subsidi Tahun Ini Bakal Jebol

Selain itu, pengawasannya juga dilakukan dengan menggunakan tools berupa barcode sehingga konsumsinya lebih terkontrol.

Ilustrasi bahan bakar minyak (BBM).PIXABAY/IADE-MICHOKO Ilustrasi bahan bakar minyak (BBM).

"Artinya 2 juta KL lebih banyak (di 2024) daripada 2023, tapi bukan berarti kita akan menghabiskan semua, enggak gitu. Artinya kita berupaya agar pertumbuhan itu tidak terlalu tinggi dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya meskipun itu nanti ada Pemilu, tapi kita prediksi tidak terlalu melonjak begitu dengan adanya pengendalian dan pengawasan di lapangan," papar Erika.

Sementara itu, BPH migas juga mencatat untuk realisasi penyaluran jenis BBM khusus penugasan (JBKP) atau Pertalite sebanyak 29,77 juta KL dari kuota 32,56 juta KL, atau sekitar 91,43 persen.

Kemudian untuk penyaluran JBT minyak tanah tercatat penyalurannya mencapai 0,489 juta KL, atau secara persentase mencapai 97,89 persen dari kuota 0,500 juta KL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com