Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Sukanto Tanoto, Taipan RI yang Beli Hotel Mewah di Shanghai

Kompas.com - 07/01/2024, 21:32 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan milik miliarder Sukanto Tanoto, Pacific Eagle Real Estate membeli hotel mewah di Shanghai, China. Hotel mewah bernama Wanda Reign on the Bund itu dibeli dari pengembang China, Dalian Wanda Group.

Dilansir dari Forbes, Minggu (7/1/2024), rincian keuangan terkait nilai pembelian hotel mewah tersebut tidak diungkapkan, namun situs real estat Mingtiandi melaporkan bahwa Pacific Eagle bisa membayar sebanyak 1,7 miliar yuan (240 juta dollar AS) atau setara Rp 3,7 triliun.

Wanda Reign on the Bund sendiri merupakan sebuah hotel mewah dengan 193 kamar di distrik tepi pantai Bund yang bersejarah di Shanghai.

Baca juga: PGN Salurkan Gas Alam Cair ke Smelter di Sulawesi Tenggara

Hotel tersebut terkenal dengan bangunan-bangunan art deco bergaya Barat yang dibangun pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Dibuka pada bulan Juni 2016, Wanda dilaporkan menghabiskan 3,4 miliar yuan untuk membangun hotel bintang tujuh ini, dan menjadikan hotel ini sebagai hotel termahal yang pernah dibangun di Tiongkok.

"Sebagai investor jangka panjang, Pacific Eagle Real Estate mengakuisisi hotel Shanghai Wanda Reign on the Bund untuk pelestarian modal," ujar juru bicara Pacific Eagle melalui email.

Wanda Reign akan menjadi investasi hotel kedua Pacific Eagle setelah sebelumnya Mondrian Duxton Singapore dengan 304 kamar, yang dibuka pada bulan Juli 2023.

Baca juga: Awal Tahun, 29 Perusahaan Antre Melantai di Bursa Efek Indonesia

Pacific Eagle-bagian dari grup perusahaan Royal Golden Eagle (RGE) milik keluarga Tanoto-telah membuat terobosan di pasar real estat Singapura dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2022, perusahaan ini membeli Pusat Perbelanjaan Tanglin di kawasan perbelanjaan Orchard Road Singapura seharga 645 juta dollar AS. Rencana untuk membangun kembali properti tersebut masih belum selesai.

Selain investasi properti di Singapura, Pacific Eagle, bekerja sama dengan China Resources Capital, membangun Pacific Eagle Center, sebuah menara perkantoran setinggi 21 lantai di Beijing.

Baca juga: Pemerintah Buka 6.027 Formasi Sekolah Kedinasan pada Seleksi CASN 2024

Profil Sukanto Tanoto

Dikutip dari tanotofoundation.org, Sukanto Tanoto adalah salah satu konglomerat Indonesia pendiri dan pemilik grup usaha Royal Golden Eagle (RGE).

RGE yang dulu bernama Raja Garuda Mas (RGM) mengelola sekelompok perusahaan manufaktur berbasis sumber daya alam.

Didirikan Sukanto Tanoto pada 1973, saat ini RGE telah memiliki kantor di sejumlah kota dunia, termasuk Singapura, Hongkong, Jakarta, Beijing, dan Nanjing.

Sebelum sebesar sekarang, Sukanto memulai bisnisnya pada 1967 sebagai pemasok suku cadang dan pengusaha di bidang jasa konstruksi untuk industri minyak.

Baca juga: Limit Tarik Tunai, Transfer, dan Transaksi Debit BCA Naik Mulai 19 Januari 2024

Kini, RGE miliknya berkembang menjadi grup yang bergerak di bidang pulp dan kertas, kelapa sawit, dan energi.

Industri kertas dan pulp dipegang Asia Pacific Resources International Holding Ltd atau APRIL, sementara industri perkebunan kelapa sawit oleh Asian Agri dan Apical, dan energi oleh Pacific Oil & Gas.

Bahkan, Bracell, perusahaan miliknya, menjadi salah satu produsen selulosa khusus terbesar di dunia yang digunakan untuk berbagai hal, mulai dari tisu bayi hingga es krim.

Berdasarkan catatan Forbes per 28 April 2023, Sukanto masuk dalam daftar orang terkaya di dunia, tepatnya pada peringkat 1.021.

Di Indonesia, pria berusia 74 tahun ini menempati peringkat ke-18 sebagai orang terkaya pada 2022. Dia tercatat memiliki kekayaan bersih sebesar 3 miliar dolar AS atau nyaris Rp 44 triliun.

Baca juga: Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor Bakal Diresmikan Jokowi, GT Limo Ditutup Sementara

Meski warga negara Indonesia (WNI), ayah dari empat orang anak ini kini memilih untuk menetap di Singapura.

Adapun sebelum sukses seperti saat ini, Sukanto Tanoto yang merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara ini putus sekolah pada usia 17 tahun. Dia kemudian memilih untuk memulai bisnisnya sendiri.

Bahkan, Sukanto mengaku, dia belajar bahasa Inggris sendiri dengan membaca Readers' Digest, Life, dan Newsweek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com