Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Sukanto Tanoto, Beli Bekas Istana Raja Jerman hingga Mal Mewah Singapura

Kompas.com - 28/04/2023, 10:14 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Perusahaan milik konglomerat asal Indonesia Sukanto Tanoto, Pacific Eagle Real Estate, diketahui membeli pusat perbelanjaan mewah di kawasan elite Orchard Road Singapura senilai Rp 9,5 triliun. Sementara mal yang dibeli bernama Tanglin Mall.

Dikutip dari Forbes, pembelian seharga 645 juta dollar AS ini dilakukan karena Sukanto Tanoto ingin memperlebar sayap investasi ritelnya di pusat keuangan Asia tersebut.

“Pusat Perbelanjaan Tanglin adalah salah satu landmark ritel paling tua di Singapura dan menempati lokasi yang sangat strategis, tepat di sebelah St. Regis Hotel di kantong Orchard Road,” kata Direktur Pacific Eagle, Sun You Ning.

Sebagai informasi, Tanglin Mall dibangun tahun 1970-an, pusat perbelanjaan ini memiliki 12 lantai dan terletak di sepanjang Jalan Tanglin dan Jalan Cuscaden.

Baca juga: Profil Sukanto Tanoto, Raja Sawit yang Beli Bekas Istana Raja Jerman

Perantara kesepakatan antara Tanglin Mall dan Pacific Eagle mengatakan, mal ini bisa dikembangkan jadi 20 lantai.

Sebelumnya, Pacific Eage yang merupakan bagian dari grup RGE milik Sukanto Tanoto pada 2018 membeli Chinatown Plaza di distrik Tanjong Pagar, yang dekat distrik bisnis Raffles Place seharga 230 juta dollar Singapura (Rp 2,5 triliun).

Properti tersebut sekarang tengah dibangun kembali menjadi Mondrian Singapore Duxton, sebuah hotel mewah yang menggabungkan arsitektur dari ruko berusia puluhan abad di Singapura dengan pengaruh kontemporer.

Beli bekas Istana Raja Jerman

Sebelumnya, nama Sukanto Tanoto juga jadi perbincangan publik Tanah Air beberapa waktu lalu. Raja sawit yang masuk daftar orang terkaya di Indonesia ini disebut-sebut membeli properti mewah bekas istana Raja Jerman.

Baca juga: Gurita Bisnis Boy Thohir, Konglomerat Batubara dan Kakak Erick Thohir

Mengutip dokumen yang dirilis kolaborasi jurnalis internasional dalam proyek OpenLux, nama Sukanto Tanoto dan anaknya Andre Tanoto, disebut-sebut dalam kepemilikan gelap gedung-gedung mewah di Jerman.

Dokumen tersebut mengungkap, pada 2019, Andre Tanoto membeli satu dari tiga gedung mewah rancangan arsitek kondang Frank O. Gehry di kota pusat perekonomian Düsseldorf, ibu kota negara bagian Nordrhein Westfalen (NRW).

Gedung tersebut dibeli seharga 50 juta euro (sekitar Rp 847 miliar). Tak lama kemudian, Tanoto Sukanto, membeli bekas istana Raja Ludwig di München.

Gedung empat lantai itu, yang sekarang menjadi kantor pusat perusahaan asuransi Allianz di kawasan prestisius Ludwigstrasse. Menurut dokumen OpenLux, gedung tersebut dibeli seharga 350 juta euro atau sekitar Rp 6 triliun.

Dikutip dari laman resminya, RGE membenarkan kalau Sukanto Tanoto telah membeli sejumlah properti mewah di Jerman. Namun pembelian tersebut merupakan investasi pribadi Sukanto Tanoto dan anaknya, bukan melalui perusahaan di bawah RGE.

Baca juga: Sosok Kim Min-Seok, Sukses Jadi Konglomerat Berkat Lagu Baby Shark

RGE sendiri merupakan perusahaan milik Sukanto Tanoto yang berbasis di Singapura. RGE adalah induk dari Asia Pacific Resources International Holding Ltd atau APRIL yang merupakan salah satu perusahaan kertas terbesar di Indonesia.

Perusahaan lain di bawah RGE yakni Asian Agri yang dikenal sebagai raksasa perkebunan kelapa sawit Indonesia. Perusahaan besar berikutnya ada Apical, Bracel, Asia Pacific Rayon, dan Pacific Oil and Gas.

"Kami mengonfirmasi bahwa perusahaan di bawah RGE Indonesia tidak memiliki hubungan dengan transaksi tersebut," jelas Head Corporate Communications RGE Pte Ltd, John Morgan, dalam keterangan resminya.

"Ini merupakan investasi oleh Keluarga Tanoto yang dilakukan secara profesional dan memenuhi unsur kepatuhan terhadap hukum dan regulasi di negara bersangkutan, serta telah sesuai dengan praktik terbaik internasional," lanjut Morgan.

Baca juga: Mengapa Rakyat Harus Menanggung Bunga Utang BLBI yang Dikorupsi Para Konglomerat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com