Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Saingan BSI, Industri Perbankan Syariah Butuh Pemain Besar

Kompas.com - 10/01/2024, 06:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri perbankan syariah membutuhakan tambahan pemain besar. Hal tersebut dapat terwujud dengan pemisahan unit usaha syariah (UUS) atau spin off.

Pemisahan UUS atau spin off perbankan dapat menjadi pintu awal dalam perbankan melakukan konsolidasi dengan entitas lain.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) percaya, munculnya beberapa bank besar syariah yang lain akan membantu persaingan bank syariah dan bank konvensional di masa depan.

Baca juga: Taktik BSI Masuk Posisi 10 Besar Bank Syariah Global pada 2025

Berdasarkan catatan OJK, dari total 13 bank umum syariah dan 20 unit usaha syariah yang beroperasi di Indonesia, ada 11 bank umum dan 17 unit usaha syariah yang hanya memiliki aset di bawah Rp 40 triliun.

Untuk itu kehadiran pemain besar dalam industri perbankan syariah dinilai akan membawa angin segar dalam industri ini.

Presiden Direktur Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Lani Darmawan mengatakan, perusahaan memang sedang menyiapkan langkah untuk memisah unit usaha syariah (UUS) atau spin off.

Baca juga: Cegah Kinerja Bank Anjlok Usai Konversi Jadi Bank Syariah, Ini yang Dilakukan OJK

Pada dasarnya, pemisahan UUS menjadi bank umum syariah (BUS) memang harus dilakukan lantaran nilai aset CIMB Niaga Syariah yang telah lebih dari Rp 50 triliun.

"Sesuai aturan Undang-Undang dan peraturan terbaru, karena aset UUS CIMB Niaga lebih dari Rp 50 triliun, maka kami harus spin off," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (9/1/2024).

Sebagai catatan, berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah (POJK UUS), bank yang memiliki UUS dengan nilai aset UUS telah mencapai 50 persen dari total nilai aset induknya atau jumlah aset paling sedikit Rp 50 triliun, wajib melakukan pemisahaan UUS.

Baca juga: OJK Dorong Bank Syariah Konsolidasi, Mengapa?

Hal itu perlu dilakukan dengan tahapan tertentu yang memperhatikan kinerja industri jasa keuangan yang efisien, sehat, dan berkelanjutan.

Dilansir dari laporan keuangan CIMB Niaga pada kuartal III-2023, diketahui jumlah aset UUS CIMB Niaga mencapai Rp 61,46 triliun.

Lebih lanjut, Lani menjelaskan, tenggat waktu spin off akan dimulai pada 2025. Dengan begitu, secara efektif, pemisahan UUS CIMB Niaga baru akan terjadi apda awal 2026.

"Saat ini kami masih dalam proses persiapan, pemahaman peraturan, dan berkonsultasi dengan regulator," tandas dia.

Baca juga: BSI Incar Posisi 10 Besar Bank Syariah Global

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut perlu tambahan 2-3 pemain perbankan yang besar dalam industri perbankan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menjelaskan, pemisahaan usaha atau spin off tersebut dilakukan dalam rangka untuk menjalin konsolidasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com